Bagikan:

JAKARTA - Pasar kripto dikejutkan oleh laporan dari firma analitik blockchain, Arkham Intelligence, yang mengungkapkan adanya aktivitas luar biasa yang melibatkan bitcoin lawas pada 16 Januari 2024.

Menurut laporan tersebut, sekitar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp31 triliun nilai bitcoin yang telah lama tidak bergerak tiba-tiba berpindah dari beberapa alamat ke alamat baru. Bitcoin ini, sebagaimana dikatakan Arkham, terakhir kali bergerak pada tahun 2019 dan telah tidur sejak 2013.

Arkham Intelligence memberikan rincian lebih lanjut tentang pergerakan bitcoin lawas tersebut dalam laporannya. Perusahaan ini menyebutkan bahwa bitcoin lawas tersebut selalu bergerak pada waktu dan tanggal yang sama secara historis. Pada hari itu, mereka dikonsolidasikan dari 49 alamat menjadi 5 alamat baru, masing-masing sekarang memegang antara 8.000 hingga 12.000 BTC (380 juta dolar AS  hingga  480 juta dolar AS  atau sekitar Rp5,9 triliun hingga Rp7,4 triliun per alamat).

Salah satu alamat utama, yang diawali dengan "bc1q9," kini memegang 9.953 BTC, senilai sekitar  423,59 juta dolar AS  atau sekitar Rp6,6 triliun. Demikian pula, dompet kedua dengan karakter awal yang sama, "bc1q9," berisi 10.486 BTC, setara dengan sekitar  447,19 juta dolar AS  (Rp6,9 triliun). Dompet ketiga, yang diidentifikasi sebagai "bc1qn," mengendalikan sejumlah 9.445 BTC, bernilai  402,80 juta dolar AS  atau sekitar Rp6,2 triliun pada Rabu sore, 17 Januari 2024.

Dompet keempat, yang diawali dengan "bc1qs," berisi 8.859 BTC, setara dengan  377,80 juta dolar AS atau sekitar Rp5,9 triliun, sementara alamat kelima yang disebutkan dalam pembaruan Arkham, "bc1qg," mengamankan 11.115 BTC, sejumlah 474,01 juta dolar AS atau sekitar Rp7,3 triliun. Asal-usul dana ini dapat ditelusuri kembali ke alamat yang dibuat pada 15 Januari 2019, dan sebelum itu, berasal dari dompet yang dibuat pada pertengahan November 2013.

Seperti biasa, pergerakan bitcoin lawas oleh "whale" atau pemegang besar, belum diketahui motifnya. Transaksi ini masih menjadi misteri. Para analis dibuat bingung saat mereka berusaha mencari tahu alasan di balik aktivitas mendadak dari bitcoin yang telah lama tidak bergerak ini.