JAKARTA - ETH (Ethereum) telah menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan kenaikan lebih dari 50% sejak awal tahun. Meski begitu, sebuah kejadian menarik mulai mencuat ketika paus (whale) Ethereum atau entitas besar pemilik kripto ETH yang misterius mengirim lebih dari 61.000 ether (ETH) ke bursa kripto Kraken.
Alamat ini awalnya menerima koin-koin tersebut pada penawaran koin perdana (ICO) delapan tahun lalu dan sudah tidak aktif lagi hingga pekan ini. Dengan harga ETH saat pre-mining berada di kisaran 300 dolar AS (Rp4,5 jutaan) hingga 400 dolar AS (Rp5,9 jutaan), paus Ethereum harus membayar sekitar 20 juta dolar AS (Rp299 miliar) untuk membeli aset tersebut. Saat ini, nilai kepemilikan paus ETH tersebut bernilai sekitar 116 juta dolar AS (Rp1,7 triliun).
Meskipun identitas paus ini tidak diketahui, spekulasi mengemuka bahwa mereka mungkin ingin menguangkan aset mereka setelah melihat ETH mencapai level tertinggi baru pada tahun 2023.
Tindakan paus Ethereum ini bukanlah yang pertama dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa transaksi besar lainnya telah diamati, termasuk salah satunya paus yang memindahkan ETH senilai sekitar 38 juta dolar AS (Rp569 miliar) dari Arbitrum (ARB) ke Kraken. Ada juga dompet tak dikenal lain yang mengirim 25.264 ETH senilai 48,3 juta dolar AS (Rp723 miliar) ke dompet Coinbase. Selain itu, paus ETH lainnya juga memindahkan 30.000 ETH senilai hampir 57,7 juta dolar AS (Rp864 miliar) ke bursa kripto OKX.
BACA JUGA:
Bukan hanya paus Ethereum yang bergerak. Pada bulan April, dompet lama memindahkan Bitcoin senilai 7,8 juta dolar AS (Rp116 miliar) ke dompet baru, sementara seorang investor jangka panjang mentransfer Bitcoin senilai 11 juta dolar AS (Rp164 miliar) setelah 12 tahun tidak aktif. Transfer dalam jumlah besar seperti ini menunjukkan kepercayaan diri dan keterlibatan aktif dari pemegang aset kripto besar.
Dengan sentimen pasar secara keseluruhan yang positif, ETH telah mencatatkan pertumbuhan lebih dari 50% sejak awal tahun. Pada tanggal 14 April, nilai koin ini mencapai level tertinggi 2.126 dolar AS (Rp31 jutaan). Saat ini, ETH diperdagangkan sekitar Rp28,6 jutaan per koin, dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp3,4 kuadriliun.
Kendati begitu, Ethereum seharusnya memiliki prospek yang cukup cerah sepanjang tahun ini. Pasalnya jaringan ini terus berkembang dan berinovasi, dengan Beacon Chain yang akan digabungkan dengan jaringan Proof of Work pada akhir tahun atau awal tahun 2024. Para analis memperkirakan pertumbuhan koin ini akan didukung oleh peningkatan jaringan, adopsi dan permintaan yang meningkat.
Menurut perkiraan harga Ethereum dari Gov Capital untuk tahun 2023, koin ini dapat mencapai 2.896 dolar AS (sekitar Rp43 jutaan) pada akhir tahun. Prediksi dari Gov Capital menunjukkan potensi kenaikan sekitar 116% dalam satu tahun ke depan, dengan harga mencapai 4.133 dolar AS (Rp61 jutaan). Dengan demikian, Ethereum tetap menjadi salah satu aset kripto yang diperhitungkan di pasar saat ini.