Bagikan:

JAKARTA - Ethereum (ETH) kembali menjadi sorotan. Kali ini, seorang pemilik aset kripto dalam jumlah besar, biasa disebut whale atau “paus” baru-baru ini menyetorkan 15.000 ETH ke bursa kripto Kraken. Penyetoran whale ini memicu spekulasi tentang kemungkinan penjualan besar-besaran menjelang keputusan ETF Ethereum spot pada minggu ini, tepatnya pada 23 Mei.

Minggu lalu, harga Ethereum menunjukkan optimisme dengan pemulihan ke 3.100 dolar AS (sekitar Rp 49,5 juta), mengarah pada kenaikan lebih lanjut. Namun, aktivitas terkini dari paus Ethereum dapat memberikan tekanan jangka pendek pada harga ETH.

Data on-chain Ethereum mengungkapkan aktivitas yang menonjol dari pemegang jangka panjang, alias paus Ethereum, yang menyoroti beberapa pergeseran pasar potensial. Seorang paus yang diidentifikasi dengan alamat wallet 0x7f1 telah menyetorkan 15.000 ETH, senilai lebih dari 45,98 juta dolar AS (sekitar Rp 735 miliar), ke bursa Kraken dengan harga 3.065 dolar AS (sekitar Rp 49 juta) per ETH.

Yang menarik, paus yang sama ini sebelumnya menarik 120.874 ETH dari Kraken dengan harga rata-rata 1.645 dolar AS (sekitar Rp 26,3 juta) pada awal September 2022. Paus tersebut kini memegang 105.874 ETH yang bernilai 326 juta dolar AS (sekitar Rp 5,2 triliun), dengan total keuntungan 173 juta dolar AS (sekitar Rp 2,7 triliun), mewakili keuntungan yang mengesankan sebesar 87%.

Data pasar dari CoinGlass menunjukkan penurunan minat terhadap ETH hanya sebesar 1,55%, bersamaan dengan penurunan volume perdagangan opsi yang signifikan sebesar 51,55%. Perubahan dalam aktivitas perdagangan ini dapat berdampak pada volatilitas harga Ethereum.