YOGYAKARTA – Profil Zhang Yiming terus mendapat sorotan dari masyarakat dunia terlebih saat ia dinobatkan sebagai orang terkaya ke-61 versi Forbes. Kekayaan yang dimiliki oleh Zhang Yiming mencapai 16,2 miliar dollar AS atau kurang lebih Rp243 triliun. Di luar dari kekayaannya, siapa sebenarnya ia?
Profil Zhang Yiming
Zhang adalah pemilik ByteDance, perusahaan induk aplikasi TikTok. Zhang lahir pada 1 April 1983 dari orang tua yang berprofesi sebagai pegawai negeri di provinsi Fujian, China. Selama hidupnya, ia memang dikenal sebagai seorang yang gemar berbisnis. Di sisi lain, ia juga menaruh ketertarikan di dunia teknologi digital.
Zhang sendiri merupakan alumni Nankai University yang lulus pada 2005. Program studi yang diambil awalnya adalah mikroelektronika. Setelah itu ia menaruh ketertarikan di bidang lain yakni jurusan software engineering.
Setelah lulus dari pendidikan, Zhang disebut sempat masuk ke perusahaan perjalanan online yakni kuxun.com. Di perusahaan tersebut ia bekerja sebagai engineer biasa. Kariernya naik di tahun kedua dengan membawahi 40 hingga 50 pekerja yang mengerjakan back-end technology.
Di perusahaan itu Zhang banyak belajar khususnya terkait pemasaran. Keahlian ini pula yang membantunya berkembang di upaya bisnis selanjutnya, termasuk ketika di ByteDance.
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa Zhang Yiming sempat mendirikan situs properti yang bernama 99fang pada 2009. Namun ia memutuskan untuk berhenti setelah tiga tahun berjalan. Ia memutuskan untuk membangun bisnis baru pada tahun 2012 dengan mendirikan ByteDance.
Awalnya ByteDance dikenal dengan perusahaan tenologi internet. Perusahaan tersebut juga menyediakan layanan agregasi berita bernama Tautiato. Layanan Tautiato berhasil mendulang keuntungan karena menjadikannya sebagai media terpopuler di China pada 2016.
Di tahun yang sama, tepatnya bulan September 2016, TikTok akhirnya didirikan. Awalnya TikTok dikenal sebagai aplikasi berbagi video. Di negara China aplikasi tersebut bernama Douyin. Kesuksesan TikTok tak didapat secara instan. Kala itu Zhang mewajibkan seluruh pegawainya untuk mengunduh dan memiliki akun TikTok.
Ia bahkan meminta para pekerjanya untuk mendapatkan likes dalam jumlah tertentu. Jika tak memenuhi hasil, mereka akan dihukum push up. Keputusan ini yang kemudian mengantarkannya pada kesuksesan besar.
BACA JUGA:
Kesuksesan TikTok semakin melesat setelah ByteDance membeli sekaligus mengakuisisi Muscal.ly, layanan media sosial Tiongkok yang berinduk di Shanghai namun berkantor di Santa Monica Amerika Serikat. Muscal.ly dianggap sebagai cikal bakal TikTok karena awalnya media sosial tersebut digunakan oleh penggunanya untuk membuat dan membagikan video lip-sync pendek secara mudah ke pengguna lain.
Kesuksesan yang dipanen Zhang dari TikTok makin tak terbendung hingga mengantarkannya duduk di peringkat kedua di China sebagai orang terkaya. Tak sampai situ, ByteDance kini telah memiliki valuasi sebesar 75 miliar dollar Amerika Serikat. Perusahaan tersebut juga jadi perusahaan swasta paling bernilai di dunia. Sedangkan di kuartal I tahun 2020, ByteDance meraup keuntungan sebesar 5,6 miliar dollar Amerika Serikat atau kurang lebih Rp79 triliun.
ByteDance sendiri memiliki beberapa produk yang berupa aplikasi media sosial yang banyak dipakai d China seperti FlipChat yang mirip dengan WeChat. Selain itu ada pula Duoshan yakni aplikasi pesan singkat dengan format video.
Itulah profil Zhang Yiming. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.