Amazon Pamer Antena Satelit Project Kuiper yang Bakal Geser Pasar Starlink Milik Elon Musk
Project Kuiper adalah jaringan satelit orbit rendah Bumi (LEO). (foto: dok. amazon)

Bagikan:

JAKARTA - Amazon baru saja mengungkapkan desain terminal pelanggan yang akan menopang jaringan satelit broadband-nya, Project Kuiper sekaligus menjadi pesaing Starlink milik perusahaan Elon Musk, SpaceX.

Project Kuiper adalah jaringan satelit orbit rendah Bumi (LEO). Misinya adalah untuk menjembatani kesenjangan digital dengan menyediakan broadband yang cepat dan terjangkau bagi masyarakat yang belum terlayani atau kurang terlayani oleh teknologi komunikasi tradisional.

Dalam posting blog, Amazon mengatakan desain terminal pelanggan itu akan lebih kecil, terjangkau, dan lebih mampu daripada pesaing, seperti terminal yang ditawarkan oleh Starlink.

Desain awal Project Kuiper diungkapkan oleh Amazon pada 2020. Ukurannya kurang dari 11 inci persegi dan tebal satu inci. Terminal memiliki berat kurang dari lima pon, tidak termasuk braket pemasangannya dan mampu menawarkan kecepatan hingga 400Mbps.

Amazon mengatakan akan memproduksi terminal ini dengan harga kurang dari 400 dolar AS setara Rp6 jutaan. Terdapat juga terminal yang lebih kompak dengan berat hanya satu pon dan berukuran hanya tujuh inci persegi.

Perangkat itu, dikatakan Amazon adalah yang terkecil dan paling terjangkau dan dapat memberikan kecepatan hingga 100MBps, menjadikannya ideal bagi siapa saja yang membutuhkan opsi atau layanan internet berbiaya rendah saat bepergian.

“Tujuan kami dengan Project Kuiper tidak hanya untuk menghubungkan komunitas yang belum terlayani dan kurang terlayani, tetapi juga untuk menyenangkan mereka dengan kualitas, keandalan, dan nilai layanan mereka,” ungkap wakil presiden teknologi Amazon untuk Project Kuiper, Rajeev Badyal.

Terakhir, Amazon juga memamerkan terminal komersialnya yang dimaksudkan untuk digunakan oleh perusahaan besar atau organisasi pemerintah. Ini yang terbesar dan terkuat dari ketiga terminal, berukuran 19 kali 30 inci dan memberikan kecepatan hingga 1Gbps. Semua terminal ini dilengkapi dengan chip baseband internal Amazon, yang dijuluki Prometheus.

"Chip tersebut menggabungkan kekuatan pemrosesan dari chip modem 5G yang ditemukan di smartphone modern, kemampuan stasiun basis seluler untuk menangani lalu lintas dari ribuan pelanggan sekaligus, dan kemampuan antena backhaul microwave untuk mendukung titik yang kuat," jelas Amazon.

Project Kuiper adalah inisiatif Amazon untuk menghubungkan orang ke Internet di seluruh dunia menggunakan konstelasi satelit orbit rendah Bumi.

Perusahaan diperkirakan akan meluncurkan satelit putaran pertamanya pada paruh pertama 2024 dan harus mengaktifkan layanan untuk pelanggan pertamanya akhir tahun itu.

Belum jelas di mana Project Kuiper akan mulai menawarkan Internet terlebih dahulu, atau berapa biayanya bagi pelanggan.

Saat ini, Amazon tengah bersiap untuk menyebarkan dua satelit prototipe pertamanya pada roket Vulcan Centaur United Launch Alliance, yang akan terjadi sekitar Mei tahun ini. Demikian dikutip dari The Verge, Rabu, 15 Maret.