Bagikan:

JAKARTA - 

Amazon, yang telah berjanji untuk menghabiskan setidaknya 10 miliar dolar AS untuk membangun 3.236 satelit tersebut melalui program Project Kuiper, mengatakan pengujian dan peluncuran demonstrasi adalah "langkah penting menuju tujuan Amazon untuk memberikan layanan komunikasi broadband berkapasitas tinggi dan latensi rendah ke puluhan jutaan konsumen dan bisnis yang tidak terlayani dan terlayani."

Amazon mengatakan pada Senin bahwa "terus berinvestasi di Project Kuiper saat kami mendekati peluncuran produksi penuh dan bersiap untuk melayani puluhan juta pelanggan di seluruh dunia."

Pada tahun 2020, FCC menyetujui rencana Project Kuiper untuk konstelasi satelit orbit rendah Bumi untuk bersaing dengan jaringan Starlink yang sedang dibangun oleh SpaceX milik Elon Musk.

Amazon telah berdebat dengan Musk, baru-baru ini menuduh miliarder itu mengabaikan berbagai aturan yang diberlakukan pemerintah, termasuk beberapa persyaratan Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

"Perilaku SpaceX dan perusahaan lain yang dipimpin Musk membuat pandangan mereka jelas: aturan adalah untuk orang lain, dan mereka yang bersikeras atau bahkan hanya meminta kepatuhan , layak mendapat cemoohan dan serangan ad hominem," tulis Amazon. "Jika FCC mengatur kemunafikan, SpaceX akan membuat komisi sangat sibuk."

Pendiri Amazon Jeff Bezos dan Musk adalah saingan dalam bisnis peluncuran ruang angkasa pribadi. Blue Origin dari Bezos telah menantang keputusan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) untuk memberikan kontrak pesawat pendarat di bulan senilai 2,9 miliar dolar AS kepada SpaceX.

SpaceX menuduh Amazon dalam pengajuannya sendiri dengan FCC berusaha untuk menunda rencana SpaceX: "Sementara SpaceX telah melanjutkan untuk menyebarkan lebih dari 1.700 satelit, Amazon bahkan belum berusaha untuk mengatasi gangguan frekuensi radio dan masalah puing-puing orbital yang harus diselesaikan sebelum Amazon dapat menyebarkan konstelasinya.".