JAKARTA – Bos perusahaan roket Blue Origin dan founder e-commerce Amazon, Jeff Bezos berencana membangun stasiun luar angkasa sendiri, bernama Orbital Reef. Ke depannya, Orbital Reef tersebut akan menjadi stasiun antariksa komersil yang berukuran 2.972 meter persegi, hampir seukuran Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Di dalam Orbital Reef akan ada hotel luar angkasa dan ruangan yang khusus untuk keperluan riset astronomi. Orbital Reef akan didesain dengan arsitektur sistem terbuka sehingga bisa digunakan oleh berbagai kalangan, jadi tidak hanya untuk kalangan tertentu saja.
Orbital Reef disebut bakal bisa diakses oleh agensi luar angkasa, perusahaan media dan travel, perusahaan teknologi, hingga pengusaha dan investor. Blue Origin juga mengklaim akan menyediakan layanan “end-to-end” bagi siapa saja yang ingin menggunakan layanan di stasiun, mulai dari transportasi, penyewaan ruang, bantuan teknologi hardware, hingga layanan robot.
BACA JUGA:
Demi mewujudkan rencana tersebut, pihak Blue Origin sudah menjalin kerjasama dengan Sierra Space, lini perusahaan Sierra Nevada Corporation, dan Boeing, Genesis Engineering Solutions, Redwire Space, dan Arizona State University.
Namun hingga saat ini Blue Origin belum mengumumkan jumlah anggaran untuk mencapai ambisi besar itu. Jeff Bezos sendiri dikabarkan akan memberikan suntikan dana sebesar 1 miliar dolar AS (setara Rp14,1 triliun) per tahun kepada Blue Origin. The Verge melaporkan bahwa proses pembangunan stasiun luar angkasa Orbital Reef akan dimulai pada 2025 hingga 2030.
Jeff Bezos tampaknya tidak puas dengan perusahaan roketnya saat ini. Oleh karena itu dia terus mengembangkan proyek-proyek besar di masa depan untuk Blue Origin. Pasalnya beberapa waktu lalu dia kecewa pada keputusan NASA yang memutuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan roket milik Elon Musk, SpaceX, dalam misi pendaratan di Bulan.