JAKARTA – Amazon meluncurkan dua prototipe satelit, yaitu Kupersat-1 dan Kupersat-2, untuk Project Kuiper pada Oktober lalu. Dua satelit itu telah menyelesaikan tahap pengujian penting.
Dari laporan Space, Kupersat-1 dan Kupersat-2 telah melewati serangkaian pengujian, termasuk validasi teknologi optik antarsatelit (OISL). Pengujian ini menggunakan laser inframerah untuk mengirimkan data antarpesawat antariksa.
Dari hasil pengujian tersebut, Amazon mengatakan bahwa dua prototipe yang telah diluncurkan mampu mempertahankan kecepatan koneksi yang stabil hingga 100GB per detik. Pengujian ini menunjukkan bahwa Amazon siap meluncurkan Kupersat berikutnya tahun depan.
Sementara itu, OISL yang digunakan dalam pengujian diklaim mampu menghubungkan seluruh satelit di konstelasi Project Kuiper. Rencananya, Amazon akan meluncurkan 3.236 Kupersat ke Orbit Rendah Bumi (LEO).
BACA JUGA:
Project Kuiper merupakan layanan jaringan broadband yang mirip seperti Starlink milik SpaceX. Hanya saja, perluasan Starlink jauh lebih besar dan SpaceX telah mengumpulkan pelanggan yang banyak dari berbagai negara.
Meski Project Kuiper merupakan pesaing dari Starlink, Amazon memutuskan untuk bekerja sama dengan SpaceX dalam meluncurkan tiga satelit Kupersat tambahan. Peluncuran ini direncanakan berlangsung pada tahun 2025.
Sebelum menggunakan jasa SpaceX, Project Kuiper telah bermitra dengan Unite Launch Alliance (ULA) untuk meluncurkan seluruh satelit Kupersat di awal paruh kedua tahun depan. Dua satelit prototipe Kupersat juga diluncurkan oleh ULA.