Mercedes-Benz Bermitra dengan Google dan Luminar untuk Teknologi Navigasi dan Sensor Otomatis di Mobilnya
Mercedes-Benz baru-baru ini telah bekerja sama dengan Google. (foto: twitter @MercedesBenzUSA)

Bagikan:

JAKARTA - Mercedes-Benz baru-baru ini telah bekerja sama dengan Google dalam hal navigasi dan akan menawarkan "performa seperti komputer super" di setiap mobil dengan sensor pengemudi otomatis. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk bersaing dengan Tesla dan produsen mobil baru asal China.

Para produsen mobil baru dan lama saat ini memang berlomba-lomba untuk menyamai fitur yang didukung oleh perangkat lunak yang dipelopori oleh Tesla. Fitur dengan kompuetrisasi itu memungkinkan kinerja kendaraan, jangkauan baterai, dan kemampuan pengemudi mandiri untuk diperbarui dari jarak jauh.

Menurut CEO Mercedes Ola Kaellenius pada Rabu, 22 Februari, perusahaan mobil Jerman ini juga telah sepakat untuk berbagi pendapatan dengan pembuat semikonduktor Nvidia Corp, mitranya dalam perangkat lunak pengemudi otomatis sejak 2020, untuk menurunkan biaya awal pembelian semikonduktor bertenaga tinggi yang mahal. 

"Kamu hanya membayar untuk chip yang sangat disubsidi, dan kemudian mencari cara untuk memaksimalkan pendapatan bersama," kata Kaellenius dikutip Reuters. Mereka beralasan bahwa biaya awalnya rendah bahkan jika pengemudi tidak mengaktifkan setiap fitur yang diizinkan oleh chip.

Namun, hanya pelanggan yang membayar paket opsi tambahan yang akan memiliki mobil dilengkapi teknologi sensor Lidar dan perangkat keras lainnya untuk mengemudi otonom "Level 3", yang memiliki biaya variabel yang lebih tinggi.

Luminar Technologies Inc, pembuat sensor pengemudi mandiri di mana Mercedes memiliki saham kecil, mengumumkan pada Rabu lalu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan perusahaan mobil tersebut untuk mengintegrasikan sensor mereka pada berbagai jenis kendaraan Mercedes pada pertengahan dekade ini. Pernyataan ini telah membuat saham Luminar naik lebih dari 25%.

Pengumuman Mercedes pada Rabu di Sunnyvale, California, merinci strategi di balik proses yang sedang berlangsung selama bertahun-tahun di perusahaan mobil tersebut untuk beralih dari pendekatan setengah-setengah yang mengintegrasikan perangkat lunak dari berbagai pemasok menjadi mengontrol inti perangkat lunaknya dan membawa mitra-mitra masuk.

Mercedes telah menghasilkan lebih dari satu miliar euro (Rp16,6 triliun) dari pendapatan yang didukung oleh perangkat lunak pada tahun 2022 dan mengharapkan angka itu akan naik menjadi angka miliaran euro di pertengahan dekade setelah mereka meluncurkan sistem operasi baru MB.OS.

Ini adalah perkiraan yang lebih konservatif sebagai proporsi dari total pendapatan dibandingkan dengan yang perusahaan mobil lain seperti Stellantis dan General Motors.

"Kami mengambil pendekatan hati-hati karena tidak ada yang tahu seberapa besar potensi keuntungan tersebut pada tahap ini," kata Kaellenius.

GOOGLE

Mercedes mengatakan kerja sama dengan Google akan memungkinkan mereka menawarkan informasi lalu lintas dan pengalihan otomatis di mobil mereka.

Pengemudi juga akan dapat menonton YouTube di sistem hiburan mobil saat mobil diparkir atau dalam mode mengemudi otonom Level 3, yang memungkinkan pengemudi mengalihkan pandangan dari kemudi di jalan tertentu selama mereka dapat melanjutkan kendali jika diperlukan. .

Pembuat mobil lain seperti General Motors, Renault , Nissan  dan Ford  juga telah menyematkan seluruh paket layanan Google ke dalam kendaraan mereka. Bahkan menawarkan fitur seperti Google Maps, Asisten Google, dan aplikasi lainnya.

Semua kendaraan pada platform arsitektur modular Mercedes yang akan datang juga akan memiliki apa yang disebut hyperscreen yang membentang di kokpit mobil, kata perusahaan itu pada hari Rabu.