JAKARTA - Mobil listrik semakin menjadi pilihan di Jerman dan membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Produsen mobil Jerman, Mercedes-Benz dan Volkswagen (VW), telah mendesak pemerintah untuk melakukan lebih banyak dalam meningkatkan jumlah stasiun pengisian mobil listrik di seluruh negeri. Hal ini dilaporkan oleh surat kabar Jerman Bild am Sonntag pada hari Minggu, 19 Februari.
"Untuk mempercepat perubahan (menuju mobil listrik), kami perlu memastikan bahwa infrastruktur stasiun pengisian sedang dibangun," kata CEO Mercedes-Benz, Ola Kallenius, seperti dikutip oleh surat kabar itu.
"Itu juga merupakan pertanyaan bagi politik." kata CEO VW, Oliver Blume, yang juga setuju bahwa diperlukan kecepatan yang lebih besar dan bahwa pembangunan stasiun pengisian adalah "tugas bersama ekonomi, pemerintah federal, dan kota".
Pada Oktober lalu, pemerintah Jerman menyetujui rencana untuk mengeluarkan dana 6,3 miliar euro (Rp102,2 triliun) untuk mempercepat peningkatan jumlah stasiun pengisian di seluruh negeri, sebagai bagian dari upayanya menuju emisi nol.
BACA JUGA:
Rencana tersebut mencakup percepatan persetujuan negara untuk membangun titik pengisian. Asosiasi industri yang telah lama mengeluh bahwa pemerintah tidak sejalan dengan ekspansi cepat mobil listrik, mengatakan implementasi proposal tersebut sangat penting.
"Mobil masa depan adalah mobil listrik," kata Kallenius. "Pada akhir dekade ini, kami ingin siap untuk sepenuhnya beralih ke mobil listrik di segmen pasar kami, di mana saja kondisi pasar memungkinkan. Ini bukan kesimpulan pasti, tetapi akan memerlukan konversi industri yang gigantes."