Bagikan:

JAKARTA -  Teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin populer belakangan ini. Berbagai perusahaan di seluruh dunia mulai menggunakan AI untuk mengoptimalkan bisnis mereka, mulai dari perusahaan teknologi hingga sektor keuangan dan industri kesehatan.

Menurut laporan terbaru dari IDC, hingga akhir tahun 2022, diperkirakan akan ada lebih dari 80% perusahaan di seluruh dunia yang telah mengadopsi teknologi AI dalam bisnis mereka. Hal ini menunjukkan bahwa AI menjadi salah satu tren teknologi terbesar di dunia saat ini.

Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah berapa banyak teknologi AI yang sebenarnya sudah digunakan di dunia saat ini? Menurut laporan dari Gartner, pada tahun 2021, diperkirakan ada sekitar 37% perusahaan di seluruh dunia yang telah mengadopsi teknologi AI dalam bisnis mereka.

Perkembangan teknologi AI juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, diperkirakan pengeluaran global untuk teknologi AI akan mencapai angka US$98 miliar, meningkat sebesar 30% dari tahun sebelumnya.

Namun, meskipun teknologi AI menawarkan banyak manfaat bagi bisnis, seperti efisiensi operasional dan penghematan biaya, tetap ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah kurangnya data yang berkualitas, kurangnya kepercayaan dari pengguna, dan kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data.

Dalam hal ini, peran pemerintah dan lembaga terkait sangatlah penting untuk mengatur penggunaan teknologi AI dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.

Secara keseluruhan, teknologi AI telah menjadi salah satu tren terbesar di dunia saat ini dan diharapkan akan terus berkembang di masa depan. Dengan terus mengembangkan teknologi ini, diharapkan AI dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan membantu memecahkan berbagai masalah di dunia.

Sebagai sebuah negara dengan industri teknologi yang semakin berkembang, Indonesia memiliki beberapa proyek dan produk kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menarik. Berikut adalah beberapa contoh kecerdasan buatan  Indonesia:

Netray

Netray adalah sebuah platform kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan teknologi Indonesia bernama  PT Atmatech Global Informatika. Platform ini digunakan untuk memantau dan menganalisis konten dari berbagai sumber online, termasuk berita dan media sosial. Dengan menggunakan teknologi machine learning dan natural language processing (NLP), Netray dapat memproses dan mengidentifikasi sentimen atau opini publik terkait suatu topik atau merek secara real-time.

Netray dapat digunakan oleh perusahaan untuk memantau citra merek mereka di media sosial dan berita online. Selain itu, Netray juga dapat digunakan oleh instansi pemerintah untuk memantau isu-isu publik dan sentimen masyarakat terkait kebijakan pemerintah.

AI Care

AI Care adalah sebuah aplikasi kesehatan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence).AI Care menggunakan teknologi machine learning dan analisis data untuk memantau gejala kesehatan dan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat.

AI Care juga dapat memberikan rekomendasi pola makan yang sehat dan berbagai jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan pengguna. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur pencatatan riwayat medis pengguna, sehingga dokter dapat memantau perkembangan kondisi kesehatan pengguna secara lebih efektif.

HARA

HARA adalah sebuah proyek kecerdasan buatan yang dibuat oleh perusahaan Indonesia bernama Dattabot. HARA menggunakan teknologi blockchain untuk mengumpulkan data dari petani dan menyajikannya dalam bentuk analisis untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan tanaman dan bisnis pertanian.

Kata.ai

Kata.ai adalah platform kecerdasan buatan berbasis chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Indonesia. Platform ini membantu perusahaan dalam membangun asisten virtual dan chatbot yang dapat berkomunikasi dengan pengguna secara real-time.

WIRI

WIRI (We Are Indonesian Intelligence) adalah proyek kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Proyek ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data terkait kehidupan sosial dan budaya Indonesia.

Qlue

Qlue adalah sebuah platform kecerdasan buatan yang membantu pemerintah dalam memantau dan memperbaiki masalah di kota. Platform ini menggunakan teknologi machine learning dan analisis citra untuk mendeteksi dan melaporkan masalah seperti kemacetan, kejahatan, dan masalah lingkungan.

AkuLaku

AkuLaku adalah sebuah platform keuangan digital yang menggunakan kecerdasan buatan untuk melakukan analisis kredit dan penilaian risiko. Platform ini membantu masyarakat Indonesia untuk memperoleh akses ke produk keuangan seperti pinjaman dan kredit dengan lebih mudah dan cepat.