Jepang dan Belanda Akhirnya Sepakat dengan AS untuk Batasi Ekspor Chip ke China
Jepang dan Belanda sepakat dengan AS (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintahan Biden dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Jepang dan Belanda, untuk membatasi akses China ke mesin pembuatan chip yang canggih.

Berdasarkan laporan yang dibagikan oleh Bloomberg melalui Engadget pada hari Jumat lalu, pejabat dari kedua negara tersebut telah sepakat untuk mengadopsi beberapa kontrol ekspor yang digunakan AS untuk mencegah brand teknologi canggih seperti NVIDIA untuk dijual ke China.

"Pembicaraan sedang berlangsung, sudah lama, tapi kami tidak berkomunikasi tentang ini. Dan jika sesuatu akan keluar dari ini, patut dipertanyakan apakah ini akan terlihat,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada hari Jumat, menanggapi pertanyaan tentang negosiasi.

Adapun perjanjian tersebut dilaporkan akan melihat kontrol ekspor yang dikenakan pada perusahaan yang memproduksi sistem litografi, termasuk ASML dan Nikon.

Pada tahun 2022 lalu, ASML adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memproduksi mesin litografi ultraviolet ekstrim (EUV) yang dibutuhkan pembuat chip untuk membuat semikonduktor 5nm dan 3nm yang menggerakkan smartphone dan komputer terbaru.

Menurut mereka, memotong China dari produk ASML adalah upaya pemerintahan Biden untuk membekukan industri chip dalam negeri negara tersebut.

Kesepakatan ini tampaknya berbanding terbalik dengan pernyataan dari Menteri Perdagangan Liesje Schreinemacher beberapa waktu lalu, yang mengatakan bahwa Belanda menolak menerima pembatasan baru dari AS untuk mengekspor teknologi pembuatan chip ke China. Meskipun demikian, ketiga negara tersebut, AS, Belanda, dan Jepang tidak berencana untuk mengungkapkan perjanjian itu secara publik, karena penerapannya akan memakan waktu yang lama hingga berbulan-bulan.