JAKARTA - Jepang dan Belanda pada prinsipnya telah sepakat untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam memperketat kontrol atas ekspor mesin pembuat chip canggih ke China. Hal ini dilaporkan pertama kali oleh Bloomberg News pada Senin, 12 Desember mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pada Oktober lalu, pemerintahan Joe Biden menerbitkan serangkaian pembatasan yang bertujuan untuk menghentikan ekspor teknologi pembuatan chip dan chip tertentu yang dibuat melalui peralatan A.S. di mana pun di dunia, ke China.
Terlepas dari beberapa pemasok peralatan AS, Tokyo Electron Ltd Jepang dan spesialis litografi Belanda ASML Holding NV, adalah dua pemain penting yang diperlukan untuk mengefektifkan sanksi tersebut, juga mengadopsi pembatasan oleh pemerintah mereka menjadi tonggak penting dalam penerapan sanksi ini.
BACA JUGA:
Pembatasan baru juga dapat diumumkan dalam beberapa minggu mendatang, menurut laporan Bloomberg.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, sementara juru bicara dari kementerian luar negeri Belanda juga menolak berkomentar.