JAKARTA - Pesawat ruang angkasa Orion kembali menunjukkan dirinya berada di jarak terdekat dengan Bulan. Dari tempat ini, Orion mengirim gambar yang cukup mengagumkan.
Tepat pada Senin 28 November, sebuah kamera yang terpasang pada panel surya di modul layanan Orion mengambil foto Bulan, dan Bumi yang saling berdampingan. Terlihat cahaya Bumi yang sangat terang dibanding dengan Bulan yang tampak gelap kecokelatan.
"Citra itu gila. Sangat sulit untuk mengartikulasikan apa perasaan itu. Sungguh menakjubkan berada di sini, dan melihatnya," ungkap direktur penerbangan utama misi Artemis I, Rick LaBrode.
Misi Artemis I ini merupakan misi uji coba roket Space Launch Systems (SLS) dan Orion yang terbang sendiri ke Bulan. Penerbangan uji tanpa awak tersebut merupakan pendahuluan untuk misi berawak akhir dekade ini, termasuk pendaratan di Bulan pada misi Artemis III.
BACA JUGA:
Setelah peluncurannya sukses, manajer misi Artemis I Mike Sarafin menyatakan NASA sekarang memiliki kepercayaan penuh terhadap roket SLS.
Meski Orion berhasil menempuh jarak yang cukup jauh dari Bumi sekitar 430.000 km, dan menjadikannya pesawat ruang angkasa dengan rekor penerbangan yang lebih unggul dibanding yang ditempuh kapsul Apollo 13 selama misi Bulan pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, Orion masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan.
Melansir ArsTechnica, Rabu, 30 November, misinya tidak akan selesai sampai Orion bermanuver kembali mengelilingi Bulan, dan pulang ke Bumi, bertahan saat masuk kembali ke atmosfer, mendarat di lepas pantai dekat San Diego, California, AS, yang dijadwalkan pada 11 Desember.
Sarafin menyatakan, secara keseluruhan, 31 dari 124 tujuan dasar misi Artemis I telah selesai. Banyak dari ini berkaitan dengan kinerja kendaraan peluncuran dan pendaratan kembali di Bumi.