Orion Dalam Perjalanan Pulang ke Bumi, Begini Cara Lacak Lokasi Pesawat Ruang Angkasa Itu!
Pesawat Orion sedang dalam perjalanan pulang ke Bumi. (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Pesawat ruang angkasa Orion yang telah menjelajahi orbit bulan, saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke Bumi. Orion sebelumnya berada di Distant Retrograde Orbit (DRO) Bulan dan tinggal selama beberapa minggu.

Usai meninggalkan Kennedy Space Center (KSC), Florida, Amerika Serikat (AS), menunggangi roket Space Launch System (SLS) NASA pada 16 November, Orion tanpa awak melewati permukaan bulan di ketinggian hanya 81 mil.

Kemudian, Orion memasuki DRO dan sekarang akan memulai perjalanan pulang ke Bumi. Tepat hari ini, Orion akan keluar dari lingkup pengaruh Bulan, ia akan melintasi ruang angkasa selama lima hari sebelum menjatuhkan dirinya di Samudra Pasifik, lepas pantai California, AS.

Jika penasaran di mana lokasi Orion saat ini, NASA membuat situs web Artemis Real-time Orbit Website (AROW) bagi siapa pun yang tertarik untuk melacak pesawat ruang angkasa itu selama keseluruhan perjalanannya.

Data AROW meliputi waktu tempuh misi, kecepatan pesawat ruang angkasa, jaraknya dari Bulan, dan jaraknya dari Bumi.

Melansir Digital Trends, Selasa, 6 Desember, tak hanya itu, laman tersebut juga menyertakan gambar kapsul Orion yang dapat pengguna seret untuk melihat kendaraan dari berbagai sudut, dan juga untuk melihat posisinya dalam kaitannya dengan Bulan dan Bumi.

Klik tombol "tampilan misi" di kiri bawah layar juga, sehingga pengguna dapat melihat jalur tepat yang diambil oleh Orion selama berada di luar angkasa sejauh ini.

Sebagai informasi, misi Artemis I dirancang untuk menguji roket dan Orion sebelum misi berawak Artemis II, yang berlangsung paling cepat 2024. Setelah itu, Artemis III akan menempatkan astronot di Bulan dalam pendaratan manusia pertama sejak Apollo terakhir pada 1972.

Namun, program Artemis NASA memiliki tujuan yang lebih besar, karena berencana untuk membangun pangkalan bulan pertama sebagai tempat tinggal astronot jangka panjang di permukaan bulan, dan juga menggunakan Bulan sebagai batu loncatan untuk misi berawak pertama ke Mars, bahkan lebih dari itu.