JAKARTA - Alexei Kudrin, sekutu lama Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan pada Senin 5 Desember bahwa dia akan bergabung dengan raksasa teknologi Yandex untuk menjadi penasihat mengembangkan perusahaan saat perusahaan tersebut memulai perombakan besar-besaran tata kelola dan kepemilikan.
Perusahaan induk Yandex yang terdaftar di Belanda bulan lalu mengatakan telah berencana untuk melepaskan kepemilikan dan kendali atas sebagian besar Grup Yandex, termasuk bisnis penghasil pendapatan utamanya, sebuah langkah yang dapat meningkatkan pengaruh Kremlin atas beberapa layanan internet yang menjadi tulang punggung Rusia.
Sejak Rusia meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina pada akhir Februari, Yandex yang terdaftar di Nasdaq, sering disebut sebagai "Google Rusia", telah bergulat dengan tekanan domestik di satu sisi dan investor Baratnya di sisi lain, yang memicu spekulasi. tentang masa depannya.
Kudrin, yang mengundurkan diri sebagai kepala Kamar Audit Rusia pekan lalu, mengatakan dia telah menerima tawaran Yandex untuk mengembangkan struktur perusahaan induk baru, bersama dengan tim manajemen yang ada.
BACA JUGA:
"(Ini) akan memastikan pengembangan jangka panjang dan berkelanjutan perusahaan di semua pasar, termasuk pasar internasional," kata Kudrin dalam posting di saluran Telegramnya.
"Salah satu tugas utama adalah membantu melestarikan manajemen unik dan budaya teknologi Yandex, sehingga tetap independen dan menjadi perusahaan IT terbaik Rusia, tempat orang-orang paling berbakat berusaha keras untuk bekerja," kata Kudrin.
Yandex, yang sahamnya terdaftar di Moskow naik sekitar 1,1% lebih tinggi pada 0928 GMT, yang mengonfirmasi bahwa Kudrin bergabung dengan perusahaan tersebut.
Sumber di Yandex, bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Kudrin telah mendiskusikan kepindahan ke Yandex dengan Putin. Sumber mengatakan Kudrin sangat cocok dari sudut pandang perusahaan karena berusaha menjaga netralitas bisnis.
Pemerintah Rusia pada September lalu memperketat cengkeramannya di internet, ketika Yandex menjual umpan berita dan berandanya ke VK, platform saingan yang dikendalikan negara.
Kudrin dikenal sebagai veteran yang sekitar 25 tahun berkutat dalam pelayanan publik. Ia juga pernah menjabat sebagai menteri keuangan selama lebih dari satu dekade antara tahun 2000 dan 2011. Sambil mempertahankan hubungan dekat dengan Putin, ia tetap tidak menonjolkan diri dalam perannya saat ini sebagai kepala Kamar Audit, publik Rusia dan pengawas pembelanjaan.
Hampir 88% struktur kepemilikan Yandex saat ini mengambang bebas, dengan banyak dana Barat di antara para pemegang sahamnya.