JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Rusia, Alexei Kudrin, mengatakan pada Selasa 29 November bahwa dia akan mundur sebagai kepala Kamar Audit untuk fokus pada perusahaan swasta. Sebuah sumber mengharapkan dia untuk mengambil peran di raksasa teknologi asal Rusia, Yandex.
Kudrin, yang dipandang sebagai ekonomi liberal pro-Barat dan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin sepanjang kariernya, akan menjadi pejabat pemerintah paling terkenal yang meninggalkan jabatan sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari.
"Secara total, saya menghabiskan sekitar 25 tahun di sektor publik," tulis Kudrin di saluran Telegramnya. "Sekarang saya ingin berkonsentrasi pada proyek-proyek besar, yang terkait dengan pengembangan inisiatif swasta secara luas, tetapi juga berdampak signifikan pada masyarakat."
Kantor berita RIA melaporkan bahwa majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi, akan mempertimbangkan proposal tersebut dalam sebuah sesi pada Rabu 30 November setelah Kremlin mengirim dokumen yang meminta Kudrin dibebaskan dari jabatannya.
Dia menjabat sebagai menteri keuangan yang kuat selama lebih dari satu dekade antara tahun 2000 dan 2011, dan sambil mempertahankan hubungan dekat dengan Putin, Kudrin tetap tidak menonjolkan diri dalam perannya saat ini sebagai kepala Kamar Audit, pengawas pengeluaran publik Rusia.
BACA JUGA:
Dalam pertemuan larut malam pekan lalu, Kudrin dan Putin membahas masa depan Yandex, menurut tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.
Sumber mengatakan Kudrin diharapkan untuk mengambil peran di Yandex, yang minggu lalu mengumumkan peninjauan kemungkinan perombakan tata kelola yang dapat membuatnya terpisah dari perusahaan induknya di Belanda, serta menjual sebagian besar layanan di Rusia dan mengambil beberapa unit bisnis yang berfokus internasional.
Yandex, sering dijuluki "Google Rusia" mendominasi pencarian online Rusia dan pasar ride-hailing, tetapi mendapat tekanan yang meningkat sejak Rusia memulai apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina. Mereka telah menjual beberapa departemen yang dianggap sensitif secara politik, seperti sebagai layanan beritanya, ke VK platform digital saingan yang dikendalikan oleh pemerintah Rusia.