JAKARTA – Layanan pengiriman makan dan barang yang meningkat tajam selama pandemi COVID-19 telah membuat banyak perusahaan pengiriman terinspirasi. Banyak di antara mereka yang terus mengembangkan dan memperkuat layanannya hingga ke manca negara.
Raksasa teknologi Rusia, Yandex, pada Rabu 14 September mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan layanan pengiriman makanan Yandex Eats di Armenia. Ekspansi ini untuk memenuhi janji untuk mengembangkan penawaran e-commerce setelah menjual beberapa lini bisnis lain untuk menyaingi VK.
Yandex bulan lalu, setuju untuk menjual agregator berita, platform konten Zen, dan beranda yandex.ru kepada VK yang dikendalikan negara dalam sebuah langkah yang diperkirakan akan memperketat cengkeraman pemerintah di bisnis internet.
Kesepakatan itu, yang ditutup pada Senin lalu setelah menerima persetujuan peraturan, membuat Yandex memperoleh izin layanan pengiriman makanan Delivery Club dari VK, melengkapi penawaran e-grocery dan pengiriman makanan Yandex Eda, yang mencakup Yandex Eats.
"Memasuki pasar luar negeri adalah salah satu prioritas bisnis teknologi makanan Yandex," kata Roman Maresov, kepala Yandex Eda, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters. Yandex Eda sendiri saat ini sudah beroperasi di Kazakhstan dan Belarusia.
BACA JUGA:
"Berkat penutupan kesepakatan pembelian Delivery Club, kami akan dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk melokalkan layanan, yang diperlukan untuk diluncurkan di negara baru," katanya.
Yandex Eats telah diluncurkan di Armenia dalam mode uji coba, dengan bekerja sama dengan 100 restoran yang terhubung dengan mereka.
Seperti banyak bisnis Rusia lainnya, Yandex, yang mendominasi bisnis mesin pencarian internet di Rusia dan sektor transportasi online, telah menghadapi rintangan yang signifikan sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Yandex tidak secara langsung disetujui oleh pihak Barat.
Yandex pada Agustus lalu memperkirakan ukuran pasar pengiriman makanan Rusia yang tumbuh sebesar 650 miliar rubel (Rp 164 triliun) pada tahun 2021 dan melihat pertumbuhan tahunan sebesar 20%.