Bagikan:

JAKARTA – Warga kota Moskow yang suka berpetualang mungkin segera dapat melakukan perjalanan keliling ibu kota Rusia itu dengan taksi tanpa pengemudi. Ini mungkin terjadi karena raksasa teknologi Rusia Yandex berencana untuk mulai menguji kendaraan otonom di kota itu tahun ini. Pernyataan itu muncul dari sumber perusahaan itu pada Rabu, 8 September.

Yandex, yang mengoperasikan serangkaian layanan mulai dari pencarian online hingga pengiriman makanan, telah menguji teknologi self-driving selama lebih dari tiga tahun di Rusia, Israel, dan Amerika Serikat.

Robotaxis akan tersedia melalui aplikasi Yandex.Go, perusahaan di satu distrik Moskow untuk pelanggan tertentu, kata Yandex dalam sebuah pernyataan.

"Peluncuran di Yasenevo adalah tahap pertama dari proyek besar Yandex untuk meluncurkan taksi tanpa pengemudi," kata sumber perusahaan itu, seperti dikutip Reuters. "Seiring waktu, akan ada lebih banyak mobil, jumlah lokasi yang dapat Anda tuju dan dari akan meningkat, dan semakin banyak orang akan dapat memanggil taksi tanpa pengemudi."

Undang-undang Rusia belum mengizinkan kendaraan tanpa pengemudi untuk berjalan tanpa seorang sopir di belakang kemudi, kecuali di zona ekonomi khusus, seperti kota Innopolis di wilayah Tatarstan.

Pembatasan penggunaannya di daerah-daerah tertentu di kota-kota besar dapat dicabut sebagian setelah undang-undang mulai berlaku tahun ini.

Armada Yandex yang terdiri dari sekitar 170 mobil tanpa pengemudi telah menempuh jarak lebih dari 14 juta kilometer. Perusahaan juga memiliki robot self-driving untuk pengiriman makanan, yang sudah beroperasi di beberapa kampus AS melalui kemitraan dengan perusahaan pemesanan makanan online GrubHub.

Yandex memiliki 73% saham di Yandex Self-Driving Group (SDG) dan telah setuju untuk membeli sisa saham dari Uber   pada akhir tahun.