Hiu Cookiecutter Berukuran Kecil Secara Mengejutkan Teror Semua Hewan di Lautan
Hiu yang dijuluki Cookiecutter atau hiu pemotong kue tiba-tiba menjadi sangat menyeramkan. (foto: Oceana.org)

Bagikan:

JAKARTA - Para ilmuwan dalam studi baru menemukan terdapat hiu yang dijuluki Cookiecutter atau hiu pemotong kue tiba-tiba menjadi sangat menyeramkan. Mereka dilaporkan meneror semua hewan di lautan, bahkan yang berukuran besar sekalipun.

Dijuluki hiu Cookiecutter karena kebiasaannya yang cukup unik. Usai mengigit mangsanya, hiu yang memiliki nama ilmiah Isistius brasiliensis itu akan meninggalkan bekas luka lingkaran laiknya adonan kue yang telah dilubangi dengan cetakan.

Ikan kecil bermata hijau ini dapat tumbuh hingga panjang 20 inci (50 sentimeter). Hiu Cookiecutter menggunakan gigi runcing mereka untuk memakan hiu putih besar yang berukuran 10 kali lipat dari ukuran mereka, dan bahkan diketahui pernah menggigit potongan daging manusia.

Para ilmuwan sering mengamati tanda gigitan pada hewan lebih besar yang dimangsa hiu Cookiecutter. Tidak hanya menyerang secara langsung, Cookiecutter ternyata juga mengunyah hewan di dasar rantai makanan, sehingga ia berperan penting dalam ekosistem laut.

"Mereka memakan segala sesuatu, mulai makhluk terkecil, ikan predator, seperti hiu putih, orca, dan semua hewan di lautan. Tidak banyak hewan yang melakukan hal seperti ini," ungkap peneliti utama hiu Cookiecutter dan asisten profesor di School of Marine Science and Policy di the University of Delaware, Aaron Carlisle seperti dikutip dari Live Science, Rabu, 8 September.

Sejatinya, hiu ini sering ditemukan memakan spesies yang lebih kecil dari ukurannya pada kedalaman lebih rendah, termasuk krustasea, cumi-cumi dan ikan kecil. Sedangkan hewan yang lebih besar hanya 10 persen kemungkinan menjadi target sasaran Cookiecutter saat berada di laut bagian atas.

Namun, perut hiu sebagian besar kosong dari makanan, tetapi tim mengetahui apa yang dimakan hewan dengan melihat komposisi kimia jaringan mereka. Tim juga memeriksa DNA lingkungan (eDNA), atau keberadaan DNA yang tertinggal bahkan ketika tidak ada jaringan untuk dipelajari.

"DNA lingkungan adalah alat yang semakin populer dan kuat yang bekerja di bawah gagasan bahwa, jika seekor hewan berenang di laut, itu akan melepaskan DNA di dalam air," ujar Carlisle.

"Jadi jika Anda mengambil sampel air dan menyaringnya, Anda dapat mengekstrak DNA dari semua yang ada di massa air itu dan mengidentifikasi spesies apa yang ada di sana. Jadi kami mencobanya pada isi perut mereka," imbuhnya.

Meski demikian, peneliti tak banyak mendapatkan sampel penelitian karena geografis yang terbatas. Itu artinya, belum jelas apakah kebiasaan hewan tersebut terjadi juga di seluruh rentang global hiu Cookiecutter.

Sebagai informasi, hiu Cookiecutter ini hidup di perairan tropis dan subtropis di kedalaman lebih dari 1.500 meter. Jika ingin melihatnya, biasanya Cookiecutter berada di dekat permukaan pada malam hari, ketika berburu mangsa yang lebih besar di laut bagian atas.