Fitur Barunya Diejek Telegram, WhatsApp Memilih Diam!
Dari ejekan Telegram dipahami bahwa WhatsApp telah ketinggalan zaman. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - WhatsApp dan Telegram memang diketahui bersaing ketat dalam hal aplikasi perpesanan, jumlah pengguna dan berbagai fitur yang dikembangkan. Belum lama ini, Telegram juga kedapatan mengejek fitur baru milik WhatsApp.

Aplikasi perpesanan milik Pavel Durov itu mengatakan bahwa WhatsApp benar-benar menjadi aplikasi yang sangat ketinggalan zaman. Hal ini bermula ketika WhatsApp mengumumkan fitur baru mereka transfer riwayat chat dari iPhone ke Android lewat Twitter.

Mengutip Gizchina, Rabu, 8 September, diklaim WhatsApp, fitur tersebut menjadi salah satu yang paling dinanti penggunanya dan telah lama diuji coba. Namun, Telegram sudah lebih dahulu memiliki fitur serupa.

Melihat pesaingnya baru meluncurkan fitur itu, Telegram kemudian membalas cuitan WhatsApp di Twitter dengan GIF dari film Jumanji bertuliskan "What year is it?" atau tahun berapa sekarang?.

Dari ejekan Telegram dipahami bahwa WhatsApp telah ketinggalan zaman karena baru meluncurkan fitur tersebut. Telegram juga mengolok-olok WhatsApp karena fitur baru ini belum sepenuhnya diterapkan.

Sebab hanya memungkinkan obrolan untuk dipindahkan dari iOS ke Android, dan bukan sebaliknya. Terlebih fitur ini baru tersedia untuk perangkat dari pabrikan Samsung saja.

Meskipun Telegram lebih unggul dari WhatsApp dalam hal fungsionalitas, WhatsApp masih yang jadi aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan.

Baru-baru ini, Telegram juga bergabung dengan klub aplikasi bergengsi yang melebihi satu miliar unduhan di Google Play. Sebagai informasi, Telegram diluncurkan pada 2013 dan sejak awal, telah menjadi saingan terbesar WhatsApp.

Tetapi, meski bukan pesaing besar dalam hal jumlah pengguna, kebenarannya adalah bahwa Telegram jauh melebihi WhatsApp dalam hal fungsionalitas, keamanan, dan privasi serta frekuensi pembaruan.

India adalah pasar terbesar Telegram sebanyak 22 persen pengguna berasal dari negara ini, diikuti oleh Rusia dan Indonesia. Dengan demikian, Telegram menjadi aplikasi ke-15 yang mendapatkan lebih dari satu miliar kali unduhan, tetapi tidak sama dengan jumlah pengguna.