Cardano Diklaim sebagai Mata Uang Kripto Paling Berharga di  Pasar, Ini Penjelasannya
Cardona miliki penggunaan energi yang minim. (foto: executium/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Platform Cardano bisa menjadi yang paling berharga di 'dunia siber'. Saat ini mata uang virtualnya (ADA), bahkan melampaui pemimpin pasar saat ini seperti bitcoin atau Ethereum dengan meningkatkan nilainya sebesar 1000% selama tahun 2021 ini.

Kamis, 26 Agustus, harga Cardano naik 19%, yang melampaui koin Binance dan ditempatkan di tempat ketiga mata uang kripto paling berharga di pasar, menurut Sebastian Sinclair di Coindesk. Fakta ini, membuat mata uang kripto itu bisa naik lebih tinggi lagi karena sifatnya yang "berkelanjutan". Mata uang ini bahkan disebut menguntungkan karena "berkelanjutan secara lingkungan", karena tingkat penggunaan daya yang minim.

Ketika CEO Tesla Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan akan berhenti menerima pembayaran bitcoin, lebih dari seperempat triliun dolar dihapus dari pasar mata uang kripto global. Namun, ADA bertahan karena protokol blockchain-nya, yang didasarkan pada bukti kepemilikan dan bukan pekerjaan.

Teknologi yang mendasari platform mengacu bahwa itu tidak bergantung pada komputer 'super' untuk memproses transaksi dan menghasilkan unit ADA baru. Akan  tetapi lebih menghargai persentase koin yang dimilikinya di penambang daripada kekuatan pemrosesan yang dimilikinya.

Charles Hoskinson, pendiri Cardano, memperkirakan bahwa jaringannya menggunakan lebih sedikit daya 0,01% daripada  jaringan bitcoin. Ini  berpotensi meningkatkan efisiensi energi dari sistem proof-of-work. Ini berbeda dengan bitcoin atau pun Ethereum, yang disebut sangat boros energi.

 Menurut forum platform, potensi Cardano dapat dibandingkan di masa depan dengan perusahaan seperti Amazon, Facebook dan Netflix.  “Cardano bertujuan untuk menjadi komputer keuangan global. Di sini untuk semua orang yang dapat menggunakan mata uang terdesentralisasi untuk menciptakan layanan terdesentralisasi, ” tulis posting tersebut.