JAKARTA - Tepat Rabu pekan lalu akhirnya menjadi hari bersejarah bagi NASA karen roket Space Launch System (SLS) meluncur ke orbit Bulan membawa pesawat ruang angkasa, Orion. Sekarang, Orion telah berhasil terbang dekat orbit itu atau flyby.
Dalam misi Artemis 1, Orion terbang tanpa awak untuk mengorbit Bulan. Meski telah berhasil, pesawat ruang angkasa tersebut belum dapat kembali ke Bumi.
Orion akan masuk ke orbit bulan yang stabil untuk melakukan beberapa uji coba sistem terlebih dahulu. Diketahui, pesawat ruang angkasa tersebut menghabiskan beberapa hari terakhir meluncur menuju satelit alami Bumi.
Dia kehilangan kontak dengan kru di Bumi saat berada di sisi jauh Bulan. NASA melaporkan, Orion kembali terhubung dengan stasiun Bumi Deep Space Network (DSN) yang terletak di California, Spanyol, dan Australia pada pukul 7:59 EST Senin kemarin.
Tepat sebelum itu, Orion berhasil menyalakan mesin sistem manuver orbitnya selama dua setengah menit untuk menyelesaikan fase pertama penyisipan orbitnya. Ini mempercepat laju pesawat ruang angkasa lebih dari 580 mil per jam menjadi 5.102 mph.
Kemudian pada Jumat minggu ini, Orion akan melakukan manuver lain yang membawanya ke orbit retrograde jauh yang direncanakan di sekitar Bulan. Selama minggu berikutnya, NASA akan menjalankan uji coba pada Orion untuk memastikannya berfungsi sebagaimana mestinya.
BACA JUGA:
Melansir Extremetech, Rabu, 23 November, ketika tiba waktunya untuk pulang, Orion akan melakukan serangkaian pembakaran mesin lainnya untuk melakukan penerbangan jarak dekat ke Bulan saat berputar kembali ke Bumi.
Sebagai informasi, Artemis 1 adalah misi yang sepenuhnya otomatis, tetapi semua peluncuran SLS di masa mendatang direncanakan akan memiliki kru.
Artemis 2 akan terdiri dari operasi lintas bulan berawak, dan Artemis 3 akan mencakup pendaratan manusia pertama di Bulan dalam beberapa dekade.
NASA juga berencana menggunakan peluncuran Artemis untuk menyebarkan Stasiun Gateway di orbit bulan untuk memastikan kehadiran manusia secara permanen di sekitar Bulan.