UE Konfirmasi Sedang Melakukan Penyelidikan Terkait Praktik Transfer Data TikTok
Eksekutif Uni Eropa lakukan penyelidikan terhadap TikTok (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen telah mengonfirmasi bahwa Uni Eropa telah melakukan beberapa penyelidikan terkait kemungkinan akses ke data TikTok pengguna di UE oleh otoritas publik China. 

Kabar tersebut dibagikan Komisaris Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) Brendan Carr di Twitter, yang mengunggah sebuah surat yang mengatakan, penyelidik berusaha untuk memastikan TikTok memenuhi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) persyaratan

"Di bawah aturan perlindungan data UE, perusahaan di UE yang mentransfer data pribadi ke negara ketiga harus mematuhi persyaratan transfer internasional berdasarkan Bab V Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR)," tulis surat tersebut. 

Menurut Leyen, pemantauan dan penegakan kepatuhan terhadap aturan perlindungan data UE oleh perusahaan pada prinsipnya termasuk dalam kompetensi otoritas nasional, khususnya otoritas perlindungan data independen (DPA) dan pengadilan.

Leyen beranggapan bahwa praktik data TikTok, yang sehubungan dengan transfer data internasional, adalah objek dari beberapa proses yang sedang berlangsung. 

"Ini termasuk penyelidikan oleh DPA Irlandia tentang kepatuhan TikTok terhadap beberapa persyaratan GDPR, termasuk terkait transfer data ke China dan pemrosesan data anak di bawah umur, dan litigasi di hadapan pengadilan Belanda (khususnya terkait iklan bertarget terkait anak di bawah umur dan transfer data ke China)," tutup surat tersebut. 

Surat ini muncul menyusul sebuah laporan dari BuzzFeed News yang mengklaim bahwa otoritas publik China mendapatkan akses ke data pengguna TikTok di UE, dan praktik data inilah yang menjadi sorotan UE. 

Awal tahun ini, TikTok sepakat untuk memberlakukan kebijakan tertentu tentang iklan dan konten bermerek menyusul keluhan yang menuduh aplikasi melanggar aturan konsumen UE.

Carr, Komisaris FCC bulan ini mengatakan bahwa TikTok harus dilarang di AS. Sebelumnya dia mendesak Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.