Bagikan:

JAKARTA - Pemilik platform media sosial harus mempertimbangkan tanggung jawab pribadi mereka terkait disinformasi kesehatan, dan publik yang harus memilih sumber tepercaya untuk dapat dipercaya. Pernyataan ini muncul dari koordinator tanggap COVID-19 Gedung Putih, Ashish Jha, pada Selasa, 22 November.

"Anda dapat memutuskan untuk mempercayai dokter Amerika, atau Anda dapat mempercayai beberapa orang secara acak di Twitter. Itu adalah pilihan Anda," kata Jha pada konferensi pers Gedung Putih, dikutip Reuters.

"Untuk jurnalis dan orang-orang yang memiliki platform, yang ingin saya katakan adalah Anda harus memikirkan apa tanggung jawab pribadi Anda, dan apakah Anda ingin menjadi sumber misinformasi dan disinformasi? Terserah individu-individu itu,"  kata Jha.

Jha sedang menjawab pertanyaan di Twitter yang mengizinkan politisi dan orang awam yang menyebarkan misinformasi vaksin COVID kembali ke platform di bawah kepemimpinan pemilik baru Elon Musk.

Hal ini perlu dilakukan mengingat di Twitter kini kontrol atas konten dianggap minim, setelah banyak karyawan media sosial itu dipecat oleh Elon Musk,  pemilik baru Twitter.