JAKARTA – Yuga Labs merupakan pengembang proyek NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) yang populer dengan tema kera. Belum lama ini, Yuga Labs dilaporkan menyumbangkan salah satu koleksi NFT milik perusahaan ke Institute of Contemporary Art (ICA) yang berada di Miami. Menariknya, NFT yang disumbangkan bukanlah NFT BAYC tapi NFT CryptoPunk bernomor #305.
NFT CryptoPunk #305 itu menampilkan gambar piksel seorang wanita berambut pirang mengenakan headset Virtual Reality. Koleksi NFT CryptoPunk hanya terdiri dari 10.000 NFT. Sebagai informasi, CryptoPunk #305 diperoleh Yuga Labs dari pengembang CryptoPunks, Larva Labs.
Pada pekan lalu, CryptoPunks berhasil melampaui BAYC sebagai NFT terpopuler dan termahal bernilai jutaan dolar AS. Untuk NFT termurah saja dibanderol seharga 80.000 dolar AS.
Menurut laporan Fortune, donasi Yuga ke ICA Miami adalah yang pertama dalam Proyek Warisan Punks, yang bertujuan untuk menyumbangkan dan memasang beberapa CryptoPunk lainnya di museum seni kontemporer di seluruh dunia. Perusahaan juga akan menawarkan sumber daya museum terkait pendidikan Web3, sejarah seni kripto, keamanan kripto, dan praktik terbaik NFT, menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan Selasa, 22 November.
BACA JUGA:
“Sama seperti bagaimana Jeff Koons dan Andy Warhol mendorong kebangkitan seni kontemporer, saya berharap CryptoPunks dapat memimpin muatan itu untuk NFT,” kata pihak CryptoPunk, Noah Davis.
Seni digital NFT mengalami kenaikan popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu legenda hidup kreator NFT, Mike Winkelmann alias Beeple berhasil melelang salah satu karyanya yang bernilai 69 juta dolar AS di rumah lelang terkemuka, Christie, pada 2021 lalu.
ICA Miami adalah museum pertama yang memasukkan NFT ke dalam daftar koleksinya. ICA juga sebelumnya sempat menerima NFT CryptoPunk #5293 dari salah satu investor. Koleksi NFT tersebut bakal bisa dilihat oleh pengunjung hingga akhir tahun 2022 ini.
"Koleksi ICA Miami mencerminkan seni dan gagasan yang menentukan momen kita saat ini dan mendorong percakapan budaya ke depan," kata Alex Gartenfeld, selaku direktur artistik ICA Miami.