JAKARTA - Chintya Gabriella dihadirkan dalam DCDC Pengadilan Musik edisi ke-61 sebagai penutup tahun. Penyanyi 25 tahun itu datang untuk memberi keterangan mengenai lagunya yang viral di media sosial.
Kehadiran Chintya didampingi oleh dua orang ‘pengacara’, yaitu Yoga PHB dan Rully Cikapundung. Di sisi lain, Pidi Baiq dan Budi Dalton dihadirkan sebagai ‘jaksa penuntut’; Man Jasad sebagai ‘hakim ketua’; dan Eddi Brokoli sebagai ‘panitera’.
Agus Danny Hartono selaku Perwakilan DCDC mengatakan, kehadiran Chintya Gabriella dalam Pengadilan Musik tak lepas dari predikat solois perempuan yang lagunya viral dan hilir mudik menghiasi dunia maya. Danny menilai salah lagu Chintya yang berjudul “Ambisius” memiliki warna baru dan fresh, di antara lagu-lagu yang sudah dirilis sebelumnya.
“Single ‘Ambisius’ yang Chintya rilis pada November tahun ini membuka babak baru kiprahnya di belantika musik. Citra penyanyi galau yang telah populer akan sedikit ia pudarkan dengan lebih banyak menyanyikan lagu-lagu yang lebih ceria. Oleh karena itu, DCDC Pengadilan Musik edisi ke-61 memanggil Chintya Gabriella untuk diadili di hadapan khalayak luas,” kata Danny dalam keterangannya, Rabu, 25 Desember.
Chintya dalam keterangannya mengatakan, single “Ambisius” terinspirasi dari kehidupan pribadinya yang terkadang penuh ambisi untuk mencapai suatu target. Dia merasa tembang ini juga cocok untuk penikmat musik Tanah Air, yang banyak terkoneksi dengan liriknya, terutama bagi mereka yang sibuk dengan pekerjaan namun lupa akan hal penting lainnya.
BACA JUGA:
“Lirik lagu ‘Ambisius’ tadinya untuk nyindir diri sendiri. Karena sebagai penyanyi biasanya kan hidupnya mikirin karya terus, kadang suka lupa punya waktu sama keluarga, teman, atau diri sendiri. Tapi aku kemas lagu ini lebih fun dan beda karakter dengan lagu aku lainnya,” kata Chintya.
“Bersyukur responnya luar biasa bagus, apalagi yang relate dengan lagu ini,” imbuhnya.
Penyanyi asal Medan itu menyebut single “Ambisius” menjadi pembeda dari lagu-lagu sebelumnya yang cenderung bernuansa sedih, melankolis, dan galau. Lagu yang ia tulis itu justru membawa pesan semangat dan motivasi.
Lebih lanjut, Chintya juga menceritakan awal karier musiknya di Pengadilan Musik. Kerap membuat konten cover lagu di media sosial, ia mulai memberanikan diri menjadi profesional musik sebagai peserta ajang pencarian bakat yang tayang di televisi.
Kemudian, pertemuannya dengan musisi senior berbuah debut single bertajuk “Percaya Aku” (2019), yang membawanya meraih nominasi AMI pertama, di kategori Pendatang Baru Wanita Terbaik pada tahun 2020.
“Aku suka musik dari umur 9 tahun, tapi kalau mulai cover lagu dari 17 tahun, pertamanya itu lagu ‘Just a Friend to You’ dari Meghan Trainor,” tuturnya.
“Proyek terdekat, aku pengin bikin album yang isinya materi baru semua, dan akan penuh dengan lagu motivasi. Karena aku pengin karya aku bisa jadi teman bicara,” sambungnya.
Sebagai informasi, Chintya Gabriella telah merilis sederet single lain, meliputi “Percaya Aku” (2019), “Lelah Dilatih Rindu” (2019), “Aku Sayang Aku” (2021), “Hanya Dalam Mimpi” (2022), “Perjalanan Pulang” (2022), “Tak Apa Tanpamu” (2022), “Siap Terluka (2023), dan “Nikmati Perjalanannya” (2024).
Sukses lewat lagu “Saat Ingin Denganmu” yang berkolaborasi dengan The Panas Dalam, sebagai soundtrack film “Ancika: Dia Yang Bersamaku”, Chintya menyampaikan harapannya untuk bisa berkolaborasi dengan idolanya, Raisa dan Tulus, di masa mendatang.
Adapun, DCDC Pengadilan Musik merupakan program yang digelar dalam rangka mengkaji karya-karya para pelaku musik yang berkembang di industri musik Indonesia. Dikemas dengan konsep persidangan, program ini tidak sepenuhnya serius, selingan canda dari setiap perangkat sidang turut meramaikan suasana.
DCDC Pengadilan Musik edisi ke-61 bersama Chintya Gabriella juga dapat disaksikan kembali secara virtual melalui kanal YouTube DCDC TV dan live streaming di www.dcdc.id.