JAKARTA - Pesawat ruang angkasa NASA, Orion, telah sukses kembali ke Bumi. Kapsul tanpa awak itu dengan aman terjun ke Samudra Pasifik di lepas pantai Baja, California, Meksiko sekitar pukul 12:40 ET (00.40 WIB) pada Minggu, 11 Desember yang menandai akhir dari misi penting Artemis I.
Kapsul mencapai kecepatan sekitar 24.500 mph saat kembali ke Bumi, sementara pelindung panasnya menahan suhu panas sekitar 5.000 derajat Fahrenheit. Orion melakukan perjalanan total 1,4 juta mil melalui ruang angkasa selama rentang 25,5 hari.
Saat memasuki kembali atmosfer Bumi, kapsul Orion berhasil melakukan manuver masuk, di mana Orion turun ke atmosfer atas Bumi dan terangkat sebelum masuk kembali. Langkah ini seharusnya membantu pesawat ruang angkasa mendarat di lokasi pendaratan yang ditentukan dan merupakan yang pertama untuk pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk membawa manusia.
Splashdown.
After traveling 1.4 million miles through space, orbiting the Moon, and collecting data that will prepare us to send astronauts on future #Artemis missions, the @NASA_Orion spacecraft is home. pic.twitter.com/ORxCtGa9v7
— NASA (@NASA) December 11, 2022
Begitu mencapai sekitar 24.000 kaki dari tanah, kapsul mulai mengerahkan parasutnya untuk membantunya melambat saat turun ke Samudra Pasifik. Angkatan Laut AS memulai proses pemulihan pesawat ruang angkasa tak lama setelah pendaratan, tetapi itu akan memakan waktu beberapa jam untuk menyelesaikannya.
Sekarang setelah Orion kembali ke darat, NASA akan mulai mengambil data dari manekin yang dilengkapi sensor di dalamnya sehingga dapat bersiap untuk misi masa depan yang melibatkan manusia. Misi Artemis kedua NASA, yang dijadwalkan pada tahun 2024, akan mengirim sekelompok astronot mengelilingi Bulan.
BACA JUGA:
NASA berencana untuk membawa manusia kembali ke permukaan bulan dalam misi Artemis III, tetapi ini mungkin terjadi hingga paling cepat tahun 2026.
"Dari peluncuran roket paling kuat di dunia hingga perjalanan luar biasa mengelilingi Bulan dan kembali ke Bumi, uji terbang ini merupakan langkah maju yang besar dalam eksplorasi bulan Generasi Artemis," kata Administrator NASA, Bill Nelson dalam sebuah pernyataan, yang dikutip The Verge.
“Hari ini adalah kemenangan besar bagi NASA, Amerika Serikat, mitra internasional kami, dan seluruh umat manusia,” ucap Nelson.
Setelah beberapa penundaan, pesawat ruang angkasa NASA, Space Launch System (SLS) lepas landas pada 16 November dan melontarkan kapsul Orion dalam misi mengelilingi bulan. Kapsul melewati Bula dalam jarak 81 mil dari permukaan bulan sebelum meledak 57.000 mil di luar bulan, di mana ia memasuki orbit jauh selama sekitar satu minggu.
Sekitar setengah jalan misi, pesawat ruang angkasa mencapai 268.563 mil jauhnya dari Bumi, jarak terjauh yang pernah ditempuh oleh pesawat ruang angkasa yang bisa ditumpangi manusia.