JAKARTA - Hanya beberapa hari setelah gagal menagih biaya untuk centang biru, sekarang CEO Twitter baru Elon Musk mengumumkan sedang mengerjakan cara lain untuk mengautentikasi penggunanya.
Kemarin, Musk men-tweet perusahaan akan segera meluncurkan fitur yang memungkinkan organisasi mengidentifikasi akun yang sebenarnya terkait dengan mereka.
Dalam catatan selanjutnya, dia mengklarifikasi organisasi akan dapat mengelola afiliasi dan akun afiliasi mereka sendiri, tetapi Twitter akan menjadi penengah dari apa yang dianggap sebagai organisasi utama.
Rolling out soon, Twitter will enable organizations to identify which other Twitter accounts are actually associated with them
— Elon Musk (@elonmusk) November 13, 2022
Musk tidak menjelaskan lebih rinci terkait fitur barunya, dan apakah mengelola afiliasi akan menjadi alat hanya untuk organisasi yang membayar hak istimewa dalam menggunakannya, seperti berlangganan Twitter Blue.
Dan, Musk juga tidak memberi tahu jenis organisasi seperti apa yang dapat memverifikasi akunnya, apakah itu merek, influencer atau apakah itu akan menjadi sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua akun terverifikasi.
Tweet Musk tersebut masih merupakan tanda tanya besar, karena Twitter telah membuat begitu banyak perubahan di sekitar produk dalam seminggu terakhir sehingga kebanyakan orang sekarang kebingungan.
BACA JUGA:
Melansir Engadget, Selasa, 15 November, tetapi fitur itu pasti merupakan respons terhadap masalah yang dihadapi platform minggu lalu.
Di mana perusahaan mulai meluncurkan langganan Twitter Blue senilai 8 dolar AS setara Rp124 ribuan per bulan untuk mendapatkan tanda centang biru pada akunnya, namun situs microblogging tersebut dengan cepat dikuasai oleh troll yang menggunakan layanan untuk menyamar sebagai selebriti dan merek.
Situasi ini merupakan mimpi buruk bagi bisnis dan pengiklan. Jelas bahwa ada banyak detail yang perlu diperbaiki dalam rencana Musk, tetapi untuk saat ini publik telah berbicara dan menentang model verifikasi berbayar.