JAKARTA - Belakangan fitur verifikasi atau tanda centang biru Twitter menjadi pembicaraan hangat setelah bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk mengambil alih platform media sosial itu.
Musk men-tweet beberapa waktu lalu yang menyarankan aturan terbaru, di mana pengguna terverifikasi diwajibkan untuk berlangganan Twitter Blue yang dibanderol Rp77 ribuan per bulan.
Pengguna akan diberikan waktu 90 hari untuk berlangganan Twitter Blue. Jika tidak, maka mereka akan kehilangan centang biru tersebut.
Namun, apa itu fitur verfikasi? Verifikasi adalah sistem Twitter untuk memberi tahu pengguna bawa akun populer yang memiliki tanda centang biru itu asli. Untuk mendapatkannya, sebuah akun harus memenuhi tiga kriteria dari jejaring sosial tersebut. Berikut di bawah ini.
Cara Mendapatkan Akun Terverfikasi di Twitter
Melansir Trusted Reviews, Selasa, 1 November, pengguna harus sama dengan pemilik akun alias asli. Di sini Twitter akan meminta pengguna untuk memverifikasi alamat email resmi atau verifikasi ID, seperti SIM atau paspor.
Kedua pengguna harus yang merupakan sosok terkenal atau tokoh publik. Ketiga, akun pengguna harus publik dengan nama profil, gambar profil, dan telah aktif di Twitter dalam enam bulan terakhir.
BACA JUGA:
Setelah yakin memenuhi persyaratan ini, yang perlu dilakukan adalah masuk ke pengaturan akun, tekan Informasi Akun, masukkan kata sandi, buka Terverifikasi dan tekan Minta Verifikasi. KemudiaN Twitter akan memulai proses verifikasi.
Siapa yang Bisa Mendapatkan Verifikasi Akun?
Siapa pun dapat mengajukan permohonan verifikasi, tetapi pengguna dengan kategori ini akan cepat mendapatkan verfikasi. Seperti, pemerintah, organisasi berita, individu dalam berita dan jurnalis, perusahaan, merek dan organisasi, hiburan, olahraga dan permainan, aktivis dan penyelenggara, konten kreator dan individu berpengaruh.
Meski begitu, tidak ada jaminan akun dengan kriteria di atas akan mendapatkan centang biru.
Ada juga sejumlah jenis akun yang tidak dapat diverifikasi, antara lain akun parodi, akun penggemar tidak resmi, hewan peliharaan, karakter fiksi, akun yang melanggar manipulasi platform Twitter dan kebijakan spam (yaitu mereka yang telah membeli dan menjual pengikut) dan akun yang terkait dengan membuat konten kebencian.