JAKARTA - Beberapa hari lalu, pemimpin Twitter yang baru, Elon Musk sempat menghentikan langganan Twitter Blue seharga 8 dolar AS (Rp125 ribu) untuk verifikasi akun.
Saat itu, Musk menyebutkan alasan penghentian langganan itu adalah karena munculnya akun palsu yang menjamur di platform tersebut.
Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada 13 November, Musk dalam tweet nya mengatakan bahwa langganan ini akan dikembalikan sekitar minggu besok.
Sekarang, Musk telah memastikan kapan langganan verifikasi Twitter Blue ini akan kembali. "Meluncurkan kembali verifikasi Blue hingga 29 November untuk memastikan bahwa itu kokoh," tulis Musk.
Punting relaunch of Blue Verified to November 29th to make sure that it is rock solid
— Elon Musk (@elonmusk) November 15, 2022
Meski demikian, Musk tidak mengatakan perubahan apa yang mungkin terjadi dengan peluncuran kembali verifikasi Blue, tetapi perusahaan telah mengembalikan label "resmi" dalam upaya meyakinkan pengiklan.
Musk menambahkan, pengguna Twitter terverifikasi tidak akan dapat mengubah nama tampilan mereka. Jika mereka mengubahnya, maka mereka akan kehilangan tanda centang biru di akunnya.
"Dengan rilis baru, mengubah nama terverifikasi Anda akan menyebabkan hilangnya tanda centang hingga nama dikonfirmasi oleh Twitter untuk memenuhi Ketentuan Layanan," tambahnya dalam tweet terpisah.
Di sisi lain, dua hari lalu Musk men-tweet bahwa perusahaan akan segera meluncurkan fitur yang memungkinkan organisasi mengidentifikasi akun yang sebenarnya terkait dengan mereka.
BACA JUGA:
Dalam catatan selanjutnya, dia mengklarifikasi organisasi akan dapat mengelola afiliasi dan akun afiliasi mereka sendiri, tetapi Twitter akan menjadi penengah dari apa yang dianggap sebagai organisasi utama.
Hingga saat ini, permasalahan terkait verifikasi akun Twitter masih belum memiliki kejelasan. Masih banyak pro dan kontra terkait dengan kebijakan baru Elon Musk.