Meski Batal Hadir ke KTT G20 Bali, CEO Tesla Elon Musk Diskusi <i>Online</i> dengan Menteri Nadiem dan Cerita Kegemarannya Baca dan Nonton Fiksi Ilmiah
CEO Tesla Motors Elon Musk. (Foto: Twitter @elonmusk)

Bagikan:

BALI – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim dan CEO Tesla Motors Elon Musk menggelar dialog interaktif secara daring dalam rangkaian agenda KTT G20 di Bali. Pada kesempatan tersebut, Elon Musk yang batal hadir langsung ke Bali diajak Menteri Nadiem fokus membahas upaya pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

Menteri Nadiem mengatakan, intergenerational atau lintas generasi adalah konsep penting dalam keberlanjutan sebab mewakili pentingnya berkolaborasi dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik.

“Melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas generasi, pendidikan memainkan peran penting dalam mendorong masa depan cerah,” ujarnya di Nusa Dua pada Senin, 14 November.

Menurut Nadiem, sistem pendidikan Indonesia saat ini mulai mengarah ke sana dengan kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini disebutnya berangkat dari prinsip berkolaborasi untuk berinovasi.

"Miliki rasa keingintahuan yang besar akan banyak hal di dunia ini. Rasa keingintahuan yang besar adalah karakter yang paling penting untuk dimiliki seseorang," tutur birokrat yang juga tercatat sebagai pendiri Gojek itu menjelaskan.

Dalam kesempatan yang sama, Elon Musk mengungkapkan dirinya banyak membaca dan nonton fiksi ilmiah untuk bisa mencapai level saat ini.

“Kebiasaan itu banyak berdampak pada saya untuk mencari kebenaran dalam banyak hal. Dari situ saya menemui bahwa fisika sangat membantu dalam segala hal,” katanya.

Menteri Nadiem lantas menanyakan pandangan Elon tentang pendidikan di masa depan dan apa yang sebenarnya harus diajarkan kepada generasi muda.

Elon pun menjawab jika sejatinya manusia harus paham betul apa esensi yang paling relevan untuk diri sendiri.

”Ketika mau menyelesaikan masalah, kita harus tahu apa alat yang harus kita gunakan untuk menyelesaikan masalah dan memahami bagaimana menentukan alat yang membantu proses penyelesaian masalah itu. Pendidikan di masa depan pun harus seperti itu," ucapnya.

“Apa yang perlu diajarkan adalah kemampuan berpikir kritis. Harus berani menolak konsep yang tidak baik," sambung Elon.

Sebagai pamungkas Elon menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk terus memelihara rasa keingintahuan yang besar.

“Rasa keingintahuan yang besar adalah karakter yang paling penting untuk dimiliki seseorang. Coba untuk selalu berasumsi bahwa kita itu salah. Dengan demikian, kita akan selalu berupaya melakukan hal yang benar. Selalu gunakan akal dan hati. Dulu saya hanya gunakan akal. Tapi menggunakan hati juga sama pentingnya," tutup dia.