JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiagakan tiga kapal negara di perairan Benoa, Bali, guna mendukung keselamatan dan keamanan kegiatan G20 pada 15-16 November mendatang.
Ketiga kapal negara tersebut terdiri dari dua kapal negara navigasi bernama Kapal KN Nusa Penida dan Kapal KN Mizan, serta satu satu kapal negara patroli bernama KNP Chundamani.
"Kami siagakan dua kapal navigasi, VTS dan SROP di Pelabuhan Benoa untuk monitoring keselamatan pelayaran di Perairan Alur Benoa dan TSS Selat Lombok. Ditjen Hubla juga mengerahkan kapal KPLP, yaitu KNP Chundamani untuk peningkatan pengawasan dengan melakukan patroli," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dalam keterangannya, Senin, 14 November.
Selain itu, kata Arif, pihaknya juga turut menyiapkan infrastruktur yang ada, seperti VTS Distrik Navigasi Kelas II Benoa dan dermaga Pelabuhan Benoa guna menyambut kapal negara asing atau militer asing yang ingin berlabuh.
"Kapal negara atau militer asing sebelum berlabuh di Pelabuhan Benoa, terlebih dahulu harus melakukan pengisian data di aplikasi E-CAIT (Clearance Approval for Indonesian Territory)," ujarnya.
BACA JUGA:
Untuk memonitor setiap pergerakan, lanjut Arif, pihaknya telah mendirikan Poskodal di Pelabuhan Benoa, yang mana KSOP Kelas II Benoa bertindak sebagai On Scene Comannder yang beranggotakan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di semua wilayah Bali dan sekitarnya, serta Pangkalan PLP Tanjung Perak.
"Poskodal sudah ada di Pelabuhan Benoa. Di Poskodal tersebut, kami kumpulkan informasi-informasi yang penting dari seluruh UPT di wilayah Bali untuk kelancaran KTT G20," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Pelabuhan Sanur baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 November lalu. Hal ini dilakukan guna mempermudah delegasi-delegasi G20 yang ingin berkunjung ke Nusa Penida.