G20 Sepakat Perkuat Arsitektur Kesehatan Global untuk Hadapi Pandemi Selanjutnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani/ Foto: Andri/ VOI

Bagikan:

BALI – Pertemuan puncak para menteri kesehatan dan menteri keuangan G20 telah menyepakati pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) yang bertujuan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa hal ini merupakan kebutuhan mendesak dalam memastikan sistem kesehatan di tingkat nasional, regional dan global, memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengantisipasi pandemi di masa mendatang.

“Pandemi yang bisa datang kapan saja dan menimbulkan ancaman terhadap stabilitas ekonomi dunia. Kegagalan dalam penanganan pandemi dapat mengarah pada terjadinya gangguan stabilitas sosial dan politik, sebagaimana terjadi di sejumlah negara di dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Minggu, 13 November.

Menurut Menkeu, Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam menjalankan mandatnya, termasuk dengan adanya Dana Perantara Keuangan baru untuk PPR Pandemi yang saat ini disebut Pandemic Fund.

“Gugus Tugas telah menyelesaikan satu tahun operasinya, dimana pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan saat ini juga memberikan kesempatan untuk menarik perhatian dunia atas upaya G20 dalam memastikan kesiapan dunia untuk menghadapi pandemi,” tuturnya seperti dilaporkan reporter VOI dari Bali.

Dalam pertemuan ini para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan mendengarkan update mengenai perkembangan termasuk panduan strategi Pandemic Fund oleh para co-chairs Dewan Pengelola Pandemic Fund, Chatib Basri dari Indonesia dan Daniel Ngamije, Menteri Kesehatan Rwanda. Dalam hal ini, semua anggota G20 menantikan peluncuran “Call for Proposal” pertama sesegera mungkin.

“Hari ini kami memiliki kesempatan untuk membahas pencapaian yang telah kami raih bersama untuk melakukan reformasi arsitektur kesehatan global dan hal lain yang penting untuk kita kerjakan” katanya.

Menkeu menyampaikan pula pandemi telah menyadarkan bahwa pentingnya kesehatan dan ekonomi, serta saling ketergantungan antara keduanya.

“Hari ini menandai kemajuan penting dari sinergi yang lebih kuat antara sektor keuangan dan kesehatan, untuk mencegah, mempersiapkan, dan menanggapi pandemi di masa depan,” tegas dia.

Sebagai informasi, Gugus Tugas telah berhasil membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund) pada 8 September 2022, dan hingga kini, lebih dari 1,4 miliar dolar AS komitmen finansial telah diumumkan oleh 24 donor negara dan 3 filantropi.

“Ini adalah awal yang menjanjikan, untuk menyambut lebih banyak pihak berkontribusi pada dana tersebut,” tutup Menkeu Sri Mulyani.