PLTN Komersial di Indonesia Akan Dimulai 2023, Mana Saja Lokasinya?
Ilustrasi PLTN komersial di Indonesia (foto dari Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sugeng Sumbarjo, PLT Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengungkapkan pemerintah akan mengkomersialisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk pertama kalinya pada 2023.

PLTN komersial di Indonesia akan direalisasikan dengan dukungan investasi dari berbagai vendor. Sugeng mengungkapkan saat ini sudah ada satu perusahaan yang berencana mewujudkan PLTN komersial. 

“Untuk pembangunan PLTN saat ini sudah banyak vendor-vendor yang tertarik untuk menginvestasikan untuk pembangunan PLTN. Ada satu perusahaan yang ingin menginvestasikan,” kata Sugeng dalam konferensi pers di Hotel Pullman Central Park, belum lama ini.

Namun sugeng masih belum mengungkapkan nama perusahaan yang berinvestasi untuk komersialisasi PLTN tersebut. Dia hanya menyampaikan jika saat ini perusahaan tersebut masih tahap proses penelitian dan pengembangan. 

Tempat PLTN Komersial di Indonesia

Ada beberapa lokasi di Indonesia yang potensial untuk membangun PLTN komersial. Sugeng mengatakan tempat-tempat tersebut, di antaranya Kalimantan Barat dan Bangka Belitung. 

Namun pemilihan lokasi tersebut masih dalam tahap penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). BRIN akan membantu menyiapkan laboratorium uji untuk mendukung pembangunan PLTN tersebut. 

Bahan Baku PLTN Komersial di Indonesia

PLTN komersial akan menggunakan bahan baku radioaktif yang diimpor dari negara lain. Sugeng mengatakan Indonesia masih harus mengimpornya lewat konsorsium dari berbagai negara. 

“Jadi harus ada kesepakatan impornya itu dari beberapa negara. Kalau satu negara ada kendala, maka negara lain bisa memasoknya,” kata Sugeng.

Sugeng juga menyampaikan jika perusahaan investor tersebut sudah mulai melakukan pengkajian desain manufaktur. Perusahaan tersebut juga sudah berkoordinasi dengan pihaknya untuk menyesuaikan regulasi. 

Bapeten terus mendampingi dan mengawal pembangunan PLTN komersial mulai dari proses perizinannya. Perusahaan investor bakal terlebih dulu membangun test BET platform, pembangunan uji bahan bakar, dan reaktornya. 

Gubernur di Kalimantan Minta Dibangun PLTN

Bapeten mengungkapkan rencana pembangunan PLTN di Kalimantan disambut baik oleh kepala daerah setempat. Kepala daerah di Kalimantan menginginkan dibangunnya PLTN sebagai energi terbarukan. 

Dahlia Cakrawati Sinasa, Kepala Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Bapeten, menyampaikan pembangunan PLTN di Pulau Kalimantan paling aman dilakukan di Kalimantan Barat. Wilayah Kalbar lebih aman karena kontur dan jauh dari gunung berapi. 

“Sebelum IKN itu gubernur-gubernur di Kalimantan itu sudah meminta (PLTN). Yang paling aman dan bagus itu di Kalimantan Barat. Kemudian di Bangka Belitung. Untuk masalah IKN kami belum berdiskusi khusus,” ungkap Dahlia saat jumpa pers di Hotel Pullman. 

Jenis PLTN yang Akan Dibangun di Indonesia

Sugeng mengatakan PLTN yang memungkinkan dibangun di Indonesia adalah PLTN jenis small modullar reactor (SMR). PLTN jenis ini mampu menghasilkan tenaga listrik yang cukup besar tanpa harus membutuhkan tempat yang luas. 

PLTN SMR juga dapat dibangun lebih cepat karena bentuknya yang lebih kecil. Selain itu, harganya pun juga lebih murah sehingga membuka peluang lebih besar untuk menggaet investor. 

Namun lebih lanjut Sugeng mengatakan PLTN SMR memiliki kendala dalam hal teknologi. Teknologi PLTN jenis ini terbilang baru. Saat ini Bapeten sedang menyusun regulasi dan realisasi pembangunan PLTN jenis SMR tersebut. 

Itulah PLTN komersial di Indonesia yang akan targetnya akan dimulai pada tahun 2023. Saat ini Bapeten sedang melakukan pengkajian lebih dalam mengenai penggunaan tenaga nuklir sebagai energi terbarukan di Indonesia. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.