Bagikan:

YOGYAKARTA – Dua perusahaan asing, yakni ThorCon Power Indonesia dan NuScale disebut menunjukkan minat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Simak lokasi potensial untuk membangun PLTN di Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi mengungkap perusahaan-perusahaan asing yang tertarik membangun PLTN di Tanah Air. Perusahaan asing tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Dikatakan Yudo, selain PT ThorCon Power Indonesia, perusahaan lain yang tertarik membangun PLTN di Indonesia adalah NuScale.

“Setahu kami yang sedang jalan selain ThorCon, itu NuScale sudah tanda tangan dengn Indonesia Power, kerja sama studi lagi jala, NuScaleyang Amerika Serikat,” ujar Yudo di gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Oktober 2023.

Lantas, di mana lokasi potensial untuk Dibangun PLTN di Indonesia? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Lokasi Potensial untuk Dibangun PLTN di Indonesia  

Jauh sebelum Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi membeberkan sejumlah perusahaan asing yang tertarik membangun PLTN di Indonesia, Dewan Energi Nasional (DEN) sudah lebih dulu melakukan kajian ihwal lokasi potensial untuk membangun pembangit nuklir.

Kajian tersebut kemudian dijadikan sebagai masukan untuk draf naskah akademis Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Kajian yang dilakukan DEN diharapkan dapat menjadi masukan untuk Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Penyediaan Tenaga Listrik Berbasis Energi Nuklir.

Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Suparman mengatakan, ada 28 wilayah potensial yang dapat dijadikan sebagai lokasi pembangunan PLTN.

Disampaikan Suparman, potensi wilayah terbanyak ada di Kalimantan Barat. Pemilihan lokasi tersebut mempertimbangkan sejumlah kriteria seperti peak ground acceleration kurang dari 0,6 gal, bebas dari bahaya gunung api, dan jauh dari patahan atau sesar aktif sepanjang 5 km.

“PLTN pertama diusulkan untuk dibangun di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat dengan teknologi small modular reactor,” tutur Suparman, dikutip dari laman resmi Dewan Energi Nasional, Rabu, 25 Oktober 2023.

“Ke depannya, secara bertahap dapat dibangun PLTN berukuran besar serta micro reactor sebagai pengganti biodiesel untuk daerah terpencil,” sambung Suparman.

Merespon usulan Suparman, pakar dari PT Indonesia Power Sugeng Triyono merekomendasikan agal PLTN pertama didirikan di pulau Semesak, Kabupaten Bengkayang. Sugeng mempertimbangkan aspek sosial, keamanan, dan geologi.

Anggota DEN Agus Puji Prasetyono berharap PLTN dapat ada di bauran pembangkit listrik dalam draft pembaruan KEN.

PLTN diproyeksikan dapat berkontribusi pada bauran pembangkit listrik secara bertahap dari 0,25 GW pada tahun 2032 hingga 45 GW untuk skenario rendah, dan 54 GW untuk skenario tinggi pada 2060,” ucap Agus.

Demikian informasi tentang lokasi potensial untuk dibangun PLTN di Indonesia. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.