Bagikan:

JAKARTA - Google Meet dan Zoom akhirnya bersatu menghadirkan ruang konferensi virtual. Interoperabilitas keduanya akan menghadirkan komunikasi dua arah yang lancar bagi pengguna.

Rencananya, interoperabilitas itu akan datang akhir tahun ini. Nantinya, pengguna Zoom akan dapat bergabung dengan rapat di Meet dan sebaliknya dengan mudah seperti mengklik item kalender atau memasukkan kode rapat.

Saat diluncurkan, administrator akan dapat mengaktifkan interoperabilitas ini untuk perangkat terdaftar mereka, sekaligus memungkinkan perangkat tepercaya untuk bergabung dengan panggilan lintas platform dengan mudah.

Interoperabilitas Zoom-Meet awalnya hanya akan berfungsi dari perangkat Meet berbasis ChromeOS, yang telah menjadi platform utama tempat perangkat konferensi Meet dibuat. Ini didasarkan pada interoperabilitas yang ada antara perangkat Cisco Webex dan perangkat Meet.

Menariknya, interoperabilitas ini akan tersedia tanpa biaya tambahan. Langkah keduanya seharusnya menguntungkan organisasi yang perlu menghubungkan ruang konferensi dengan mitra, pelanggan, dan grup lain secara internal yang menggunakan platform konferensi berbeda.

“Dengan perpindahan ke tempat kerja hibrida, organisasi perlu menjembatani kesenjangan antara lokasi dan perangkat, dan memfasilitasi koneksi yang lebih mendalam antara orang, mitra, dan pelanggan mereka," kata direktur produk di Google Workspace, Dave Citron.

        

"Ini sangat penting di ruang konferensi dan ruang bersama di mana rapat video terjadi lebih teratur dengan kembali ke kantor,” sambungnya.

Melansir ZDNet, Sabtu, 29 Oktober, interoperabilitas itu nantinya dapat menggunakan peralatan konferensi bersertifikasi Meet berbasis Android pertama dari Poly dan Logitech. Peralatan Meet berbasis Android kedua vendor akan tersedia pada awal 2023.

"Pelanggan dengan perangkat berbasis Android Poly atau Logitech akan dapat memanfaatkan investasi mereka dan pindah ke Meet hanya dengan menambahkan lisensi Meet untuk perangkat ini," ujar Citron.