Tempe Mendoan Hari Ini Hiasi Laman Utama Google, Ada Apa?
Ilustrasi Tempe Mendoan (Foyo: dok. Google Doodle)

Bagikan:

JAKARTA - Google Doodle hari ini dihiasi ilustrasi tempe mendoan. Karya unik ini ternyata dihasilkan oleh ilustrator asal Semarang, Jawa Tengah, Reza Dwi Setyawan. Doodle itu menampilkan ilustrasi tempe mendoan yang terbungkus daun pisang yang terlihat sedang dipotong di atas talenan.

Seorang perempuan juga tampak dalam gambar membawa nampan besar berisi tempe mendoan, tempe goreng biasa serta cabai dan sambal kecap sebagai pelengkap. Terdapat juga abang penjual gorengan di samping sosok perempuan berbaju pink. Ia terlihat sedang menggoreng tempe di gerobak gorengan khas seperti yang sering terlihat di Indonesia.

Lewat laman resmi Google, Reza mengatakan bangga memiliki kesempatan untuk membuat ilustrasi makanan favoritnya. Menurutnya, ada emosi untuk menciptakan karya seni dari apa yang ia alami sehari-hari, termasuk mengonsumsi tempe mendoan.

"Sebagai orang Indonesia, hampir setiap hari saya makan tempe di piring makan saya, terutama tempe mendoan sebagai lauk. Memiliki kesempatan untuk membuat ilustrasi tentang sesuatu yang sangat dekat dengan saya tentu sangat menarik. Ada emosi dan pengalaman sehari-hari yang saya coba tangkap dalam karya seni," ujar Reza yang dikutip Sabtu, 29 Oktober.

Tempe mendoan adalah salah satu varietas tempe goreng di Indonesia yang merupakan bagian ikonik dari masakan negara ini dan dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada hari ini di 2021 lalu.

"Karena tempe ada di sekitar saya, saya mengilustrasikan apa yang saya lihat setiap hari—bagaimana kami berinteraksi dan menghadapi hidangan tersebut setiap hari," imbuhnya

Tempe mendoan sendiri terkenal sebagai makanan yang difermentasi dan telah berusia 400 tahun. Biasanya terbuat dari kedelai, tetapi dapat dibuat dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang-kacangan lainnya dengan proses fermentasi yang sama.

Pertama kali, tempe didokumentasikan pada 1600-an di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia dan tercatat dalam Serat Centhini, kompilasi dua belas jilid kisah dan ajaran Jawa, ditulis dalam bentuk syair dan diterbitkan pada 1814.

Orang-orang di seluruh dunia biasanya mengonsumsi tempe sebagai pengganti daging, dipadukan dengan nasi dan sayuran.

Meski terbilang sederhana, tetapi makanan ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan usus dan otak. Kaya akan nutrisi seperti protein, serat, prebiotik, dan vitamin B12, makanan berbahan dasar kedelai yang diproses secara minimal ini menjadi pilihan populer bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan muncul di kalangan pecinta kesehatan di seluruh dunia.

Banyak daun yang dapat digunakan untuk membungkus tempe selama fermentasi. Daun waru, jati, dan jambu adalah beberapa yang tertua, sedangkan daun pisang adalah yang paling populer di Indonesia.

Ada banyak cara untuk mengonsumsi tempe, tetapi karena rasanya yang enak, tempe goreng telah menjadi hidangan tempe yang paling populer. Biasanya dipadukan dengan berbagai jenis sambal dan kecap manis.

Dengan hadirnya tempe mendoan di Google Doodle, Reza berharap makanan yang satu ini bisa mendunia.

"Saya berharap tempe lebih dikenal di luar Indonesia. Tempe merupakan makanan sederhana dengan manfaat yang luar biasa," tutur Reza.