Ilustrasi Benyamin Sueb Hiasi Laman Pencarian Google Hari Ini
Ilustrasi Google Doodle Benyamin Sueb (dok. Google)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini Google Doodle menampilkan sosok seniman legendaris budaya Betawi di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan bang Ben alias Benyamin Sueb.

Ilustrasi mendiang Benyamin Sueb itu bisa dilihat ketika membuka laman pencarian Google. Tak ketinggalan maskot Ondel-ondel, kompor meleduk dan terompet tanjidor yang mewakili film dan cerita ikonik dari almarhum Benyamin Sueb.

Adapun alasan raksasa mesin pencarian itu menghadirkan ilustrasi Benyamin Sueb sebagai Google Doodle hari ini untuk mengenang mendiang Benyamin Sueb, aktor ikonik, komedian, penyanyi, penulis lagu, sutradara, penulis dan juga seorang produser film. Tak ketinggalan Taman Benyamin Sueb yang didedikasikan sebagai pusat budaya Betawi semasa hidupnya.

“Sebutan "muka kampung, rejeki kota yang penuh akal bulus" seringkali muncul ketika kita berbicara tentang Alm. Babe Benyamin Sueb. Ada banyak hal yang kita bisa pelajari dari perjalanan hidup seniman legendaris ini. Mari kita terus lanjutkan semangat berkontribusi, juga melestarikan tradisi dan budaya yang berharga untuk generasi yang akan datang,” tutur Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, Selasa 22 September.

Ilustrasi bang Ben dibuat oleh seniman asal Indonesia, Isa Indra Permana. Di mana sosok legendaris serba bisa yang juga akrab dikenal sebagai ‘Babe’ itu lahir pada 5 Maret 1939 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 September 1995 di Jakarta.

Sepanjang hidupnya, Benyamin telah mempopulerkan budaya Betawi kepada masyarakat Indonesia dengan membintangi lebih dari 50 film dan menjadi komposer bagi lebih dari 300 lagu asli karyanya. Salah satu karyanya yang tidak asing adalah "Si Doel Anak Sekolahan.

Dia juga membantu merevitalisasi gaya gambang kromong melalui lagu-lagu kesayangan seperti Ondel-Ondel. Melihat perjalanannnya, karier akting Benyamin dimulai pada awal tahun 70-an, dan melalui gaya komedinya yang khas, dia mendapat pujian karena berhasil melukiskan budaya Betawi yang lebih akurat.

Benyamin juga mendirikan Radio Ben pada 1990, yang menjadi satu-satunya stasiun radio di Indonesia yang didedikasikan untuk Betawi. Radio Ben masih terus memainkan musik-musik Benyamin hingga hari ini.