Mengenang Pelawak Eddy Gombloh: Pernah Bikin Grup Trio Kambing, Bareng Benyamin Sueb dan Dul Kamdi
Eddy Gombloh, pelawak senior Indonesia yang pernah meniti karier bersama Benyamin Sueb dan Dul Kamdi. Eddy meninggal pada 4 Juli 2022 di Yogyakarta, dalam usia 80 tahun. (Instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Tiada yang menyangsikan bakat Benyamin Sueb di dunia musik. Ia adalah musisi legenda. Beda hal dengan melawak. Pria yang akrab disapa Bang Ben justru pendatang baru. Bakat itu ia pelajari dari sahabatnya Dul Kamdi dan Eddy Gombloh yang belum lama meninggal dunia. Eddy meninggal pada 4 Juli 2022 dalam usia 80 tahun di Yogyakarta.

Keduanya adalah maha guru Bang Ben melawak hingga mahir. Bang Ben pun berhasil. Mereka mengajak Bang Ben bergabung dengan grup lawan Trio Kambing. Nama ketiganya pun kesohor. Bahkan, digadang-gadang sebagai pelawak papan atas di seantero negeri.

Hubungan antara Dul Kamdi, Eddy Gombloh, dan Benyamin Sueb laksana saudara. Ketiganya dipertemukan oleh Kodam V Jakarta. Mereka diangkat sebagai Seniman Kodam V Jaya. Saban hari tentara ada acara, Seniman Kodam yang kerap menghibur.

Semuanya memiliki peran masing-masing. Bang Ben acap kali memamerkan bakatnya dalam bernyanyi. Sedang Dul Kamdi dan Eddy Gombloh kerap melawak. Rutinitas itu membuat ketiganya menjadi akrab dan saling mendukung. Eddy Gombloh dan Bang Ben terutama. Ia dan Bang Ben bak pinang dibelah dua. Alias tindak-tanduk keduanya seakan-akan saudara kandung.

Dua pelawak senior Indonesia, Eddy Gombloh dan Dul Kamdi. (Cuplikan Kuis Humor)

Eddy Gombloh kerap membantu Bang Ben. Begitu pula sebaliknya. Kedekatan itu membuat anak pertama Bang Ben, Beib Benyamin menganggap Eddy Gombloh bak sosok ayah kedua. Kala Beib Benyamin terima rapot, Eddy Gombloh sering diminta untuk mengambil rapot.

Kedekatan itu tak melulu kepada anak-anak Bang Ben semata, Eddy Gombloh pun dekat dengan keluarga besarnya. Ia bahkan menemani perjuangan Bang Ben dari tak punya apa-apa hingga menjadi fenomenal. Ingatannya takkan melupakan pengalaman-pengalaman bersama Bang Ben.     

“Kita pengen ketemu teman-teman seangkatan. Biasa kalau ketemu teman selalu bercanda-canda. Di situ, ada aja yang Ben sering candain. Dekat. Dekatnya seperti pinang dibelah dua. sebab, saya kenal almarhum Benyamin Sueb dari nol. Dari sebelum Benyamin Sueb jadi aktor, jadi seniman, kita udah kenal.”

“Dulu kita sama-sama dari seniman Kodam. Di kodam dulu itu ada himpunan seniman. Itu salah satunya saya, Benyamin jadi anggotanya. Benyamin dulu sebagai penyanyi, biduan, saya sebagai pelawak. Akhirnya sutradara perlu pemain yang logat Jawa. Akhirnya saya dipilih untuk mendampingi almarhum Benyamin Sueb. (aksi kita) dinilai sukses, terus setiap kali tampil ada film baru saya disertakan,” ungkap Eddy Gombloh sebagaimana diungkapnya dalam laman Youtube Humoria Indonesia, 23 Agustus 2021.

Trio Kambing

Bang Ben menyadari. Masuk ke industri hiburan tanah air tak mudah. Apalagi menjaga eksistensi sebagai penghibur sejati. Baginya, jadi seniman itu harus total. Serba bisa. Dunia musik memang telah ditaklukkannya. Namun, dunia lawak alias komedi belum disentuhnya.

Padahal, melawak adalah identitas sejati orang Betawi. Bagi orang Betawi, menertawakan kehidupan adalah bagian dari keseharian. Hidup harus dihadapi dengan riang. Boleh jadi Bang Ben sebagai orang Betawi terbiasa melemparkan lelucon sehari-hari. Namun, ia khawatir. Lawakan kepada teman belum tentu cocok diaplikasikan ke dunia hiburan.

Ego Bang Ben pun diturunkan. Ia meminta kepada sahabatnya yang tergabung dalam Seniman Kodam, Dul Kamdi dan Eddy Gombloh untuk mengajari melawak. Rekannya itu langsung terheran-heran. Sebab, Bang Ben cukup lihai dalam melawak. Akan tetapi, Bang ben bersikeras untuk meminta diajari.

Dul Kamdi dan Eddy Gombloh langsung mengajak Bang ben membentuk grup lawak. Trio Kambing, namanya. Grup itu sengaja dibuat supaya Bang Ben bisa melawak sambil belajar langsung di atas panggung.

Benyamin Sueb yang pada awal kariernya pernah membentuk gup lawak Trio Kambing bersama Eddy Gombloh dan Dul Kamdi. (Wikimedia Commons)

Sementara itu wejangan-wejangan berbentuk ramuan dalam melawak saban hari diberikan keduanya. Apalagi Dul Kamdi dan Eddy Gombloh bukan orang baru dalam panggung lawak. Keduanya lebih dulu eksis lewat grup lawak SES (Dul Kamdi, Eddy Gombloh, dan Sus Ta).

Trio kambing kesohor. Grup lawak itu banyak diajak tur keliling Jawa (Bandung, Semarang, dan Solo) yang disponsori oleh Zbigniew Bleszynski (ayah dari Tamara Bleszynski). Penampilan Bang Ben pun makin hari makin baik.

Bang Ben dianggap penonton cukup lihai memancing tawa. Bahkan, saking lucunya Bang Ben, tiada yang mengira bahwa dirinya seorang musisi karena sudah dianggap pelawak. Ketika Bang Ben mau bernyanyi banyak yang tak yakin ia menguasai bidang itu.

“Melihat bakat alam Ben, Edi Gombloh dan Dul Kamdi sepakat membentuk grup lawak Trio Kambing pada tahun 1969. Mereka merangkul Ben. kedengarannya nama kelompok itu seperti asal ngejeplak atau asal comot. Tenyata tidak. kambing singkatan dari nama mereka bertiga: Kamdi, Benyamin, dan Gombloh. Nama Trio Kambing baru dipakai kalau mereka lagi mentas di luar.”

“Mereka sempat keliling Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan nama tersebut. Tahun 1970-an, mereka show di Cirebon dan Bandung antara lain bersama grup band The Beach Girls, Band Bambu Cafe dengan nama Arumba, Hawaiian The Greatest, dan Frans Daromes. Dul Kamdi mengenang: saya ingat betul, karena nama Benyamin belum terkenal, bahkan pernah ditolak menyenayi karena dianggap takut merusak show-nya Fans Daromes,” ungkap Ludhy Cahyana dan Muhlis Suhaeri dalam buku Benyamin S: Muka Kampung Rezeki Kota (2005).