JAKARTA - Pengembang The Callisto Protocol akhirnya membatalkan meluncurkan gimnya di Jepang karena menolak untuk melewati penyensoran.
"Kami telah memutuskan untuk membatalkan "The Callisto Protocol" versi Jepang. Saat ini, itu tidak dapat melewati peringkat CERO," kata pengembang Striking Distance Studios dalam pengumuman yang dibagikan di Twitter.
Ia mengatakan, bahwa jika mereka mengubah konten, mereka tidak akan dapat memberikan pengalaman yang diharapkan para pemain.
2) In the 1990s, Japan was a lot softer when it comes to video game censorship.
CERO was founded in 2002 and has become stricter and stricter over the years.
Games censored for nudity and violence in Japan include Last Of Us, Cyberpunk, Uncharted 1, Witcher 3, GTA V etc.
— Dr. Serkan Toto / Kantan Games Inc. (@serkantoto) October 27, 2022
Alasan Pembatalan Perilisan The Callisto Protocol
Dalam sebuah utas terpisah yang di tweet oleh konsultan industri gim di Jepang, Dr. Serkan Toto, ada beberapa alasan mengapa The Callisto Protocol akhirnya dibatalkan.
Alasan pertama adalah, bahwa lembaga pemeringkatan gim CERO di Jepang tidak menyukai tingkat kekerasan dalam gim yang dinilai terlalu brutal.
CERO didirikan sejak 2002, dan sejak saat itu, peluncuran gim di Jepang menjadi sangat ketat. Ada beberapa gim yang disensor karena adanya kekerasan, ketelanjangan, seperti Last of Us, Cyberpunk, GTA V, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:
"Masalahnya adalah versi berdarah, yang biasanya membawa peringkat "Z" paling ketat dari CERO untuk usia 18+, JUGA disensor jika dibandingkan dengan rilis Barat," katanya.
Jadi, karena pengembang tidak ingin melakukan pemotongan adegan dalam gim, karena akan mengubah konten. Striking Distance Studios lebih memutuskan untuk membatalkan peluncuran.
"Saya akan sangat menghargai jika Anda bisa memahami orang Jepang. Pengembalian dana akan diberikan kepada mereka yang telah memesan sebelumnya," tutup pengumuman tersebut.