PayPal Mulai Terapkan Metode Login Passkey untuk Pengguna Browser
Metode login baru PayPal ini diluncurkan untuk pengguna iPhone, iPad, dan Mac di PayPal.com. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Belakangan penggunaan fitur passkey atau kunci sandi menjadi populer, diklaim juga sebagai sistem keamanan paling aman dibanding password atau kata sandi. Kini, PayPal telah menambahkan fitur tersebut ke platformnya.

Metode login baru PayPal ini diluncurkan untuk pengguna iPhone, iPad, dan Mac di PayPal.com dengan rencana memperluas dukungan passkey ke platform lain.

Pengguna PayPal akan menemukan opsi untuk membuat passkey setelah masuk ke akun mereka melalui browser desktop atau web seluler di perangkat yang menjalankan iOS 16, iPadOS 16.1, atau macOS Ventura.

Mereka akan diminta untuk mengautentikasi pengaturan dengan Face ID atau Touch ID. Passkey kemudian akan dibuat dan disinkronkan secara otomatis di seluruh perangkat Apple dengan iCloud Keychain.

Perlu dicatat, fitur tersebut saat ini hanya didukung di desktop dan web seluler, dan PayPal telah mengonfirmasi rencana untuk memperluas dukungan ke aplikasi PayPal dalam beberapa bulan mendatang.

Passkey PayPal ini awalnya akan diluncurkan untuk pengguna di Amerika Serikat (AS) lebih dahulu, dan tersedia secara global pada 2023.

Passkey adalah jenis kredensial masuk baru yang menggantikan sekaligus mengatasi kelemahan otentikasi berbasis password dengan pasangan kunci kriptografi. Fitur ini diklaim tahan terhadap upaya phishing dan dirancang untuk menghindari berbagi data passkey antar platform.

Saat ini, passkey didukung oleh Apple, Google dan Microsoft yang telah berjanji untuk membawa standar FIDO Alliance ke sistem operasi mereka masing-masing.

FIDO Alliance merupakan asosiasi industri terbuka yang diluncurkan pada 2013 , dengan tujuan membantu raksasa teknologi mengurangi ketergantungan pada penggunaan password.

Dilaporkan The Verge yang dikutip Selasa, 25 Oktober, menggunakan password di seluruh akun dunia maya membuat pengguna rentan terhadap peretasan.

Sebuah studi dari Verizon menunjukkan bahwa lebih dari 2,6 miliar catatan diretas pada 2017, dengan 81 persen diperkirakan disebabkan oleh pencurian dan tebakan password.