JAKARTA - Saat ini, kunci sandi (passkeys) merupakan metode keamanan data yang paling baik dari ancaman siber. Beberapa raksasa teknologi, termasuk Google telah mengumumkan bahwa kunci sandi menjadi metode masuk default mereka.
Sebuah lembaga bernama FIDO Alliance, yang di dalamnya terdapat raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, PayPal, dan Samsung mengatakan bahwa metode login menggunakan kunci sandi seperti sidik jari, pemindaian wajah, atau kunci layar perangkat Anda, seperti PIN, merupakan perlindungan terkuat terhadap ancaman seperti phishing.
Namun, menurut Igor Kuznetsov, Direktur, Tim Riset dan Analisis Global (Global Research and Analysis Team GReAT) di Kaspersky, penting bagi pengguna untuk menyadari bahwa risiko tertentu masih ada.
Igor sendiri menyetujui bahwa kunci sandi memang menawarkan perlindungan yang kuat terhadap upaya phishing. Namun, terlepas dari fakta tersebut, dia menyoroti masih ada kerentanan terhadap penggunanya.
"Jika perangkat yang digunakan untuk login (baik komputer atau ponsel) disusupi, pelaku kejahatan siber dapat menggunakan rekayasa sosial untuk mengelabui pengguna agar login ke aplikasi palsu atau melakukan pencurian data setelah login berhasil," jelas Igor dalam pernyataan yang diterima, dikutip Minggu, 15 Oktober.
BACA JUGA:
Selain itu, perlu dicatat bahwa, secara default, kunci sandi disinkronkan dengan layanan cloud penyedia, seperti Google atau Apple, keduanya merupakan anggota aliansi FIDO.
"Jika akun penyedia disusupi (misalnya akun Google atau ID Apple), keamanan kunci sandi akan menjadi rentan," tambah Igor lebih lanjut.
Untuk itu, Kaspersky menyarankan untuk melengkapi penggunaan kunci sandi dengan praktik keamanan tradisional terbaik. Hal ini termasuk dengan menerapkan solusi keamanan siber yang kuat pada perangkat Anda.
"Memperbarui perangkat lunak secara berkala, dan berhati-hati ketika menemukan sumber daya, email, atau panggilan yang mencurigakan," ujarnya.