Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 16 Januari 2019, Menteri BUMN, Rini Sumarno kalang kabut jawab kritik capres Prabowo Subianto terkait BUMN bangkrut. Rini menegaskan bahwa BUMN sudah melakukan yang terbaik untuk rakyat Indonesia walau kini sudah menghadapi tantangan besar.

Sebelumnya, Prabowo melihat ketidakseriusan pemerintah terkiat mengelola BUMN. Alih-alih BUMN dapat membawa keuntungan, pemerintah justru terus merugi. Banyak di antara BUMN yang bangkrut.

Kesulitan BUMN mencari keuntungan bukan barang baru. Cara kelola BUMN yang amburadul ada di baliknya. Kondisi itu membuat pemerintah hanya paham menyuntik kekurangan. Kondisi itu buat BUMN terus berjalan sekalipun bawa kerugian.

Masalah BUMN bak sudah jadi rahasia umum. Tiada yang tak memahami bahwa BUMN terus merugi. Padahal, perusahaan-perusahaan yang bergelut dibidang yang sama dengan BUMN malah untung bejibun.

Kementerian BUMN diminta untuk berbenah. Jika tidak berbenah BUMN akan terus merugi hingga bangkrut. Pengamatan itu juga disampaikan Prabowo Subianto. Tokoh nasional yang juga capres itu menyampaikan kritiknya terkait amburadulnya pengelolaan BUMN.

Ia menyebut satu demi satu BUMN mengalami kebangkrutan karena salah kelola. Utang menumpuk. BUMN terus merugi. Prabowo pun mengungkap kondisi amburadulnya BUMN akan ditanggulangi jika dia memimpin.

Tiada lagi cerita BUMN bangkrut dan salah kelola. Utang-utang pemerintah dan BUMN akan segera dilunasi. Kondisi itu supaya BUMN dapat berjalan dengan baik. BUMN pun bisa menghasilkan keuntungan melimpah yang hasilnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

"Negara yang membiarkan BUMN kita, Pertamina, Garuda, sekarang dalam keadaan kalau bisa dibilang ya bangkrut. Pertamina, PLN Krakatau Steel, sekarang utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya pun tak seberapa.”

"Visi misi kami beri nama Indonesia Menang. Indonesia harus menang. Kita tak boleh jadi bangsa yang kalah. Yang minta-minta. Utang-utang terus. Kami tidak mau jadi bangsa yang tak mampu bela rakyatnya sendiri," ujar Prabowo sebagaimana dikutip laman Kompas, 14 Januari 2019.

Kritik Prabowo terkait BUMN bangkrut membuat pemerintah kalang kabut. Empunya kuasa mencoba menepis anggapan Prabowo. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan turun tangan.

Rini Soemarno yang pernah menjabat sebagai Menteri BUMN era 2014-2019. (ANTARA)

Ia menegaskan BUMN memang merugi, tapi kondisinya masih wajar. Tak perlu dibesar-besarkan. Menteri BUMN, Rini Sumarno pun ikut menyangkal kritik Prabowo pada 16 Januari 2019.

Rini menyebut apa yang diungkap Prabowo tak sepenuhnya benar. Ia menegaskan bahwa BUMN telah memberikan pelayanan terbaiknya ke masyarakat.

Ia mengakui jika BUMN memang menghadapi banyak tantangan. Namun, bukan berarti tantangan itu membuat BUMN bangkrut. Sebab, yang paling penting dari hadirkan BUMN adalah kehadirannya bisa memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.

"PLN sampai sekarang tetap memberikan pelayanan yang terbaik, Pertamina juga memberikan pelayanan terbaik, Garuda, dan Kereta Api Indonesia juga memberi layanan terbaik. Pasti ada sedikit gejolak, tetapi kan sebagai korporasi kita selalu memikirkan bagaimana kita menghadapinya.”

“Semua ini kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, mengingat kita itu BUMN berarti milik rakyat. Sehingga dapat kita lewati dan tentunya selalu saya tekankan kepada BUMN agar bisa memberikan keuntungan, karena dengan demikian bisa memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan paling utama adalah memberi kesejahteraan kepada rakyat Iindonesia," cerita Rini sebagaimana dikutip laman tempo.co, 16 Januari 2019.