Bagikan:

JAKARTA - Otoritas perlindungan data Italia, Garante, pada Selasa  28 Januari, mengumumkan bahwa mereka sedang mencari jawaban dari perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, terkait penggunaan data pribadi. Regulator tersebut ingin mengetahui jenis data pribadi yang dikumpulkan, sumber data, tujuan penggunaan, dasar hukum, serta apakah data tersebut disimpan di China.

Dalam pernyataannya, Garante menyatakan bahwa DeepSeek dan perusahaan afiliasinya memiliki waktu 20 hari untuk memberikan jawaban. Langkah ini menjadi salah satu tindakan regulasi pertama yang menargetkan startup AI asal China tersebut.

Di Amerika Serikat, juru bicara Gedung Putih menyatakan bahwa pejabat sedang meninjau implikasi keamanan nasional dari aplikasi tersebut.

DeepSeek, yang memasarkan dirinya sebagai alternatif berbiaya rendah dibandingkan pesaingnya dari AS, memicu aksi jual saham teknologi pada Senin 27 Januari setelah asisten AI gratisnya melampaui ChatGPT dari OpenAI di App Store milik Apple di Amerika Serikat.

Garante dikenal sebagai salah satu badan pengawas yang paling aktif di Eropa dalam mengawasi penggunaan AI. Pada tahun 2023, regulator ini sempat melarang sementara penggunaan ChatGPT yang didukung oleh Microsoft di Italia karena dugaan pelanggaran aturan privasi Uni Eropa.