Kunjungi Psikolog karena Kena Mental, Marshel Widianto Didukung Cesen JKT48
Marshel Widianto (Instagram @marshel_widianto)

Bagikan:

JAKARTA - Komika Marshel Widianto menjadi salah satu pilihan utama untuk beberapa program, baik di televisi maupun YouTube. Bukan tanpa alasan, Marshel dikenal punya candaan yang natural dan dekat dengan para penonton.

Namun, di tengah kesibukannya, komika 26 tahun itu mengaku jika dirinya sempat ‘kena mental’. Bahkan Marshel menyempatkan dirinya untuk mengunjungi psikolog untuk mengatasi permasalahan mentalnya.

“Mental sempet agak down kemarin, akhirnya udah ke psikolog juga. Ada beberapa hal yang butuh diceritakan, karena memang kemarin-kemarin kan kerja terus. Jadi, akhirnya gua bisa ngobrol sama diri gua sendiri,” kata Marshel Widianto di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari.

Beruntungnya, Marshel kini sudah memiliki kekasih, Yansen Indiani atau biasa dikenal dengan nama Cesen JKT48. Komika asal Jakarta itu mengaku juga dapat dukungan dari sang kekasih untuk mengatasi permasalahan mentalnya.

“Pacar tetap support. Karena ngebantuin gua dari awal dan memang ini bukan berarti bahwa dia diam-diam aja. Dia tetep support kok,” ujarnya.

Terkait hubungan yang ia jalin dengan Cesen saat ini, Marshel juga menyatakan keseriusannya. Ia berharap bisa melanjutkan hubungan tersebut hingga jenjang pernikahan, meski belum mau memastikan kapan pastinya.

Baik orang tua Marshel maupun Cesen juga sudah mengetahui keduanya berkencan. Namun sang komika belum tahu bagaimana pendapat orang tua Cesen terhadap dirinya. Namun ia memastikan saat ini semuanya berjalan baik-baik saja.

Marshel sendiri menolak jika hubungannya dengan Cesen dikatakan hanya sekedar setting-an. Ia pun buka suara terkait hubungannya dengan Celine Evangelista yang dianggap warganet sebagai hubungan yang di-setting demi popularitas.

“Kemarin gua enggak pacaran sama Celine kan, gua juga enggak ngomong pacaran. Tapi orang menyimpulkannya berbeda. Menurut gua pribadi, selama gua enggak menyakiti hati orang ya ga masalah. Yang ngomong setting-an ya setting-an, kalau enggak ya enggak,” pungkasnya.