Rumah Sakit Bunda Resmi Melantai di Bursa dan Kantongi Dana Segar Rp210 Miliar, Dipakai untuk Apa Saja?
Jajaran Direksi dan Komisaris Bundamedik. (Foto: Dok. Bundamedik)

Bagikan:

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan penghuni baru. Emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk secara resmi mencatatkan saham perdana atau listing dengan kode BMHS pada hari ini Selasa 6 Juli.

Perseroan menawarkan sebanyak 682.000.000 saham baru atau sebanyak 7,93 persen  dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum dengan harga penawaran sebesar Rp340 setiap saham. Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation/ESA) dengan jumlah sebanyak 0,25 persen dari saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 1.538.600 saham.

Selama Masa Penawaran Umum pada tanggal 30 Juni 2021 sampai 2 Juli 2021, respons dari investor publik sangat positif dimana saham BMHS mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribed) pada penjatahan terpusat (pooling allotment) sebanyak lebih dari 40 kali. Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini sekitar Rp232 miliar (sebelum dikurangi biaya emisi) akan digunakan oleh perseroan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi perseroan setelah pelaksanaan

konversi obligasi, dan untuk modal kerja, antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan perseroan.

Adapun saham BMHS masuk dalam Daftar Efek Syariah, berdasarkan surat keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: Kep-28/D.04/2021, tanggal 28 Juni 2021 tentang Penetapan Saham PT Bundamedik Tbk Sebagai Efek Syariah.

Direktur Bundamedik Nurhadi Yudiyantho mengatakan, pihaknya merupakan perusahaan induk sekaligus emiten ke-2 dari grup usaha yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia setelah  PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), perusahaan asosiasi perseroan yang lebih dulu telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Dalam menggelar aksi korporasi ini, BMHS menggandeng PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Sekadar informasi, Bundamedik adalah penyedia layanan kesehatan yang berdiri sejak 1973 dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat dalam perawatan premium. Dengan  mengedepankan 3 pilar layanan kesehatan yang dimiliki yaitu rumah sakit dan klinik, jejaring klinik fertilitas Morula, serta laboratorium Diagnos Indonesia, perusahaan telah menciptakan ekosistem kesehatan terdepan dan terintegrasi.

Bundamedik memiliki 5 rumah sakit, 2 klinik, 10 klinik bayi tabung, dan 19 laboratorium yang tersebar di 25 kota di seluruh Indonesia, antara lain Jakarta, Depok, dan Padang.

Sebagai pengelola RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, RSU Bunda Padang, RSU Bunda Jakarta dan RSIA Citra Ananda, saat ini Bundamedik memiliki  kapasitas tempat tidur 417 buah, 65 dokter umum, 350 dokter spesialis serta 1914 tenaga perawat, dan staf pendukung lainnya.