Bagikan:

JAKARTA - Wijono & Hermanto Tanoko adalah orang terkaya di Indonesia nomor 11 pada 2021 dengan harta mencapai 3,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp47,08 triliun. Di penghujung tahun 2021, gerak bisnis Hermanto Tanoko pun semakin luwes, karena berhasil meraup dana jumbo dari pasar modal.

Crazy rich dari Surabaya tersebut memiliki sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia seperti PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Avia Avian Tbk (AVIA), dan tidak lupa PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO).

Dua perusahaan terakhir merupakan emiten anyar yang IPO pada akhir 2021 lalu. Artinya kedua perusahaan masih memiliki uang 'segunung' untuk merealisasikan rencana aksi korporasinya.

Adalah emiten supermarket bahan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) yang akhirnya membuka lompatan aksi korporasi pertamanya sejak melantai di bursa.

Sebagai catatan, DEPO melantai di bursa pada akhir November 2021 lalui dengan raihan dana segar sebesar Rp493,57 miliar. Memasuki tahun yang baru, mereka resmi menyuntik modal tambahan sekitar Rp201,38 miliar untuk PT Megadepo Indonesia, entitas anak yang mengelola gerai-gerai dengan merek Depo Bangunan.

Dalam dokumen keterbukaan informasi yang dirilis akhir pekan kemarin, dikutip Selasa 4 Januari, sebanyak Rp120 miliar atau 59,58 persen dari dana tersebut bakal digunakan untuk belanja modal dalam rangka pembukaan gerai baru dan renovasi gerai lama.

"Entitas anak berencana memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Indonesia bagian timur," ujar Sekretaris Perusahaan DEPO Erwan Irawan Noer.

Sementara itu, sekitar Rp81,38 miliar atau 40,42 persen sisanya bakal dialokasikan untuk modal kerja Megadepo.

"Modal kerja yaitu biaya operasional, pengembangan bisnis, pelunasan utang dagang dan pengembangan sistem informasi teknologi entitas anak, serta biaya pengembangan dan pelatihan SDM," tambah Erwan.

Aksi penambahan modal di atas 20 persen ekuitas ini merupakan sebagian realisasi dari janji-janji DEPO ketika pertama kali melantai ke bursa, awal Desember lalu. Kala itu, manajemen DEPO berjanji akan agresif menambah gerai.

Terhitung hingga akhir tahun lalu, DEPO baru memiliki sekitar 10 gerai Depo Bangunan yang tersebar di kawasan Jakarta, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lampung. Targetnya, dari dana hasil IPO DEPO berencana menambah sekurang-kurangnya 3 gerai baru.

Gerai-gerai lama pun akan diperkuat kapasitas dan infrastrukturnya. Dari penguatan tersebut, diharapkan kunjungan dan transaksi juga meningkat. Saat ini, gerai-gerai DEPO dikunjungi rata-rata 1.000 orang per hari di tengah pekan dan 3.000 orang per hari pada akhir pekan.