Dari Air Minum Cleo hingga Depo Bangunan, Konglomerat Hermanto Tanoko Mampu Teguk <i>Cuan</i>
Konglomerat Hermanto Tanoko. (Foto: Instagram @htanoko)

Bagikan:

JAKARTA - Konglomerat Hermanto Tanoko melalui Tancorp memiliki beberapa perusahaan yang melantai di pasar modal. Sebut saja produsen air minum kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), dan peritel bahan bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO).

Dua emiten tersebut, tengah mengebut ekspansi produksi dan pemasaran di tahun 2022 ini demi meraih target pertumbuhan kinerja. CLEO misalnya, emiten air minum dalam kemasan (AMDK) dengan kepemilikan saham oleh Grup Tanoko yang mencapai 81,37 persen melalui PT Tancorp Global Abadi dan PT Tancorp Global Sentosa, mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 30 persen menjadi Rp307,7 miliar pada kuartal I 2022.

Adapun laba bersih CLEO yang mencapai Rp45,8 miliar naik 9 persen dibandingkan dengan kuartal I 2021. Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia mengatakan kenaikan tersebut tidak terlepas dari prospek AMDK yang terus bergeliat, ditambah dengan lonjakan permintaan air minum.

"Oleh karena itu, kami berkomitmen akan terus menambah pabrik dan kapasitas produksi agar CLEO dapat terus memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Indonesia," ujar Melisa.

Melisa mengatakan, CLEO terus melakukan penambahan pabrik baru di luar wilayah Jawa, yaitu Sumatera dan Kalimantan. Masing-masing pabrik tersebut diproyeksikan berkapasitas hingga 100 juta liter per tahun. Aksi korporasi tersebut sejalan dengan tingginya permintaan air kemasan dan sebagai antisipasi perseroan atas lonjakan permintaan.

Hingga saat ini, CLEO telah memiliki 27 pabrik pengolahan AMDK ditambah dengan 3 pabrik lainnya yang diproyeksikan akan selesai tahun ini.

Perseroan sejauh ini memiliki jaringan distribusi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, di antaranya Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua dengan total jaringan sebanyak 200 distributor internal dan 1.515 total distributor eksternal.

Rencana ekspansi Depo Bangunan

Ekspansi ke luar Jawa juga tengah dipersiapkan Depo Bangunan. Tancorp melalui PT Tancorp Surya Sukses tercatat sebagai salah satu pemegang saham mayoritas DEPO dengan kepemilikan 23,5 persen saham.

Direktur PT Caturkarda Depo Bangunan Erwan Irawan Noer mengatakan perseroan akan melakukan ekspansi ke Sumatera. Pasar di kawasan tersebut dinilai menjanjikan dan tidak kalah dengan Jawa.

"Sumatera juga menyimpan potensi, perseroan sudah punya pintu masuk di Lampung," ujar Erwan dalam paparan publik virtual, Senin pekan lalu.

Saat ini, Depo Bangunan sedang mempersiapkan cabang baru yang akan segera dibuka pada akhir 2022 di wilayah Medan. Selain itu, perseroan juga mempersiapkan pembangunan toko dan kantor baru di Surabaya, Jawa Timur yang rencananya akan mulai beroperasi di pengujung tahun.

Perseroan memaparkan anggaran belanja modal atau capex yang akan digunakan untuk ekspansi tahun ini berkisar Rp80 miliar yang berasal dari dana hasil penawaran umum saham perdana atau IPO.

Sebagai informasi, Depo Bangunan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 2021 dengan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp493,5 miliar dari 1,02 juta saham seharga Rp482 per lembarnya.

Depo Bangunan menargetkan pendapatan bisa meningkat mendekati level sebelum pandemi atau naik sekitar 13 persen hingga 14 persen menjadi Rp2,6 triliun, dari posisi 2021 Rp2,3 triliun.

Adapun target laba bersih dibidik meningkat 4,8 persen, melampaui laba bersih pada 2021 yang berada di posisi Rp88,08 miliar. Laba bersih tahun lalu tercatat lebih rendah daripada laba bersih 2020 Rp100,83 miliar.