Ini Alasan Produsen Air Minum Cleo Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Bisa Raup Penjualan Rp307,7 Miliar di Kuartal I 2022
Foto: Dok. Cleo Pure Water

Bagikan:

JAKARTA - Produsen air minum kemasan merek Cleo milik konglomerat Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 30 persen menjadi Rp307,7 miliar pada kuartal I 2022.

"CLEO masih dapat menjaga eksistensinya bahkan menjadi salah satu pilihan air minum dalam kemasan bagi masyarakat Indonesia," kata Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 13 Mei.

Hal ini tercermin dari laba bersih CLEO yang mencapai Rp45,8 miliar, naik 9 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021. Melisa mengatakan kenaikan tersebut tidak terlepas dari prospek AMDK yang terus bergeliat, ditambah dengan lonjakan permintaan air minum pada momentum saat ini.

"Oleh karena itu, kami berkomitmen akan terus menambah pabrik dan kapasitas produksi agar CLEO dapat terus memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Indonesia," katanya.

Melihat pertumbuhan konsumsi AMDK yang positif, produk nonbotol CLEO masih menjadi kontributor utama bagi penjualan CLEO, yaitu sebesar 51 persen pada kuartal I 2022. Sementara itu, kontribusi penjualan pada segmen botol meningkat menjadi 48 persen pada kuartal I 2022 dibandingkan tahun lalu yaitu 41 persen.

Sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat food safety management ISO 22000:2005, Melisa mengatakan CLEO terus melakukan penambahan pabrik baru di luar wilayah Jawa, yaitu Sumatra dan Kalimantan. Masing-masing pabrik tersebut diproyeksikan berkapasitas hingga 100 juta liter per tahun.

Aksi korporasi tersebut sejalan dengan tingginya permintaan air kemasan dan sebagai antisipasi perseroan atas lonjakan permintaan. Hingga saat ini, CLEO telah memiliki 27 pabrik pengolahan AMDK ditambah dengan 3 pabrik lainnya yang diproyeksikan akan selesai pada 2022.

Perseroan sejauh ini memiliki jaringan distribusi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, di antaranya Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua dengan total jaringan sebanyak 200 distributor internal dan 1.515 total distributor eksternal.

"Melihat prospek yang cerah dan terus meningkatnya permintaan akan air minum, ke depan kami tidak hanya menambah pabrik dan kapasitas melainkan menambah jaringan distribusi CLEO baik distributor internal maupun eksternal," pungkasnya.